Senin, 18 April 2011

Anak yang soleh

Nabi Musa adalah satu-satunya Nabi yang dapat berdialog dengan Allah SWT.
Setiap kali ia hendak bermunajat, Nabi Musa akan naik ke puncak bukit Tursina dan di atas bukit inilah ia akan bertanya kepada Allah SWT tentang segala sesuatu yang belum diketahuinya.
Konon, Allah SWT akan menjawab pertanyaannya pada waktu itu juga. Inilah kelebihannya yang tidak ada pada Nabi-Nabi lain.

Dikisahkan, karena rasa ingin tahunya, suatu hari Nabi Musa bertanya kepada Allah SWT,
"Ya Allah, siapakah gerangan tetanggaku nanti di surga?"

Atas kemurahan-Nya Allah pun menyebutkan nama, desa serta tempat tinggal orang yang ditanyakan Nabi Musa itu.
Mendapat jawaban ini, Nabi Musa pun turun dari bukit Tursina lalu berjalan mengikuti petunjuk yang didapatnya. 

Setelah melakukan perjalanan selama berhari-hari akhirnya sampailah Nabi Musa di sebuah desa kecil yang amat sederhana.
Atas pertolongan beberapa orang penduduk setempat, ia pun berhasil menemukan rumah yang ternyata hanya dihuni oleh seorang anak lelaki remaja. 

Setelah saling mengucap salam, Nabi Musa dipersilakan masuk dan duduk di ruang tamu.
Tapi nampaknya tuan rumah ini tidak melayani Nabi Musa sebagaimana lazimnya seseorang yang sedang menerima tamu.
Sebab ia segera meninggalkan Nabi Musa, masuk ke dalam sebuah kamar dan beberapa saat kemudian keluar lagi sambil menggendong seekor babi betina yang besar.
Tampak jelas bagaimana ia memperlakukan makhluk itu dengan sangat hati-hati dan penuh rasa kasih sayang.
Menyaksikan ini diam-diam Nabi Musa merasa terkejut, "
Ya, Allah, Inikah tetanggaku di surga nanti?" tanyanya dalam hati penuh keheranan.

Seolah tak menghiraukan tamunya, sang pemuda pun mulai memandikan dan membersihkan babi betina itu dengan khidmat.
Kemudian ia mengeringkan dan menaburkan sedikit wewangian ke tubuh sang babi, memeluk dan menciumnya, lalu menggendongnya kembali ke dalam kamar.
Tidak lama kemudian ia keluar lagi dan kali ini menggendong seekor babi jantan yang lebih besar. Babi jantan ini pun dimandikan dan diperlakukan dengan sangat baik persis seperti kejadian sebelumnya, lalu dengan hati-hati digendongnya kembali ke dalam kamar.
Setelah itu barulah ia menghampiri dan melayani tamunya tanpa sedikitpun menyadari bahwa yang ada di hadapannya adalah seorang Nabi.

"Wahai orang muda, apa agamamu?", tanya Nabi Musa.
"Saya beragama Tauhid.", jawab pemuda itu singkat.
"Lalu, mengapa engkau memperlakukan babi sedemikian rupa?
Tidakkah engkau mengetahui bahwa agama Tauhid melarangnya?" , tanya Nabi Musa.

"Wahai tuan hamba," kata pemuda itu.
"Kedua babi itu sesungguhnya adalah ibu-bapak kandung saya.
Karena dosa besar yang mereka lakukan, Allah menghukum mereka dengan menjadikan keduanya babi yang buruk rupa.
Tentang dosa mereka terhadap Allah, saya tidak tahu.
Sebab itu sepenuhnya adalah urusan mereka dengan Allah.
Yang saya ketahui, hal itu tidak sedikitpun merubah kewajiban saya sebagai anak, yakni melaksanakan amal bakti terhadap kedua orang tua dengan sebaik-baiknya.
Oleh karenanya setiap hari saya lakukan semua hal baik yang dapat saya lakukan bagi keduanya, seperti di antaranya telah tuan saksikan tadi."

Kemudian ia melanjutkan,
"Walau rupa mereka telah berubah menjadi babi, mereka tetap orang tua saya. Karenanya setiap hari saya berdoa kepada Allah agar dosa-dosa mereka diampuni.
Saya terus memohon agar Allah mengembalikan wujud mereka kembali sebagai manusia, namun Allah masih belum mengabulkan permohonan saya." , katanya sambil menunduk sedih.

Sahdan, maka saat itu juga Allah menurunkan wahyu kepada Nabi Musa a.s;
"Wahai Musa, inilah orang yang akan bertetangga denganmu nanti di Surga.
Baktinya sangat tinggi kepada kedua ibu-bapaknya.
Oleh karena itu Kami naikkan maqamnya sebagai anak soleh di sisi Kami."

Allah juga berfirman:
"Oleh karena dia telah berada di maqam anak yang soleh di sisi Kami, maka Kami angkat doanya. Tempat kedua ibu-bapaknya yang Kami sediakan di dalam neraka pun telah Kami pindahkan ke dalam surga."

  1. Inilah berkat anak yang soleh. Doa anak yang soleh dapat menebus dosa kedua ibu-bapanya. Memungkinkan kedua orangtuanya "dipindahkan" dari neraka ke surga. Anak yang soleh tidak mencampur-adukkan segala urusan dan kewajiban orangtuanya kepada Allah SWT dengan kewajibannya sendiri selaku anak kepada kedua orang tuanya.Seburuk apa pun perilaku kedua orang tua kita, sesungguhnya itu bukan urusan kita. Urusan kita adalah menjaga mereka dengan penuh kasih sayang sebagaimana mereka menjaga, membesarkan dan menyayangi kita sejak dilahirkan hingga dewasa.
    Sebesar apa pun dosa yang (mungkin) pernah mereka lakukan kepada Allah SWT, itu juga bukan urusan kita. Urusan kita adalah tidak berhenti memohonkan ampun bagi keduanya. Sebab doa anak yang soleh akan menolong kedua orang tuanya mendapatkan tempat yang baik di akhirat. Ingatlah selalu, doa anak-anak soleh adalah sesuatu yang selalu dinantikan oleh setiap orang tua di alam kubur.
    Ukuran kasih sayang seorang anak kepada kedua ibu-bapaknya tidak dapat digantikan dengan materi dan kebendaan lainnya, akan tetapi dengan perhatian dan doa yang tulus agar kedua ibu-bapanya mendapat tempat yang terbaik di sisi Allah. Baik semasa hidupnya, apalagi setelah mereka berpulang ke Rahmatullah.
    Janganlah sekalipun kita coba menghakimi mereka (walau di dalam hati) dengan ilmu yang sesungguhnya amat sedikit, sebab perkara penghakiman ini sepenuhnya merupakan urusan Allah Yang Maha Mengetahui, Maha Adil, Maha Pemurah, lagi Maha Penyayang.


    2. Allah SWT telah memperingatkan:
 "Dan janganlah engkau ikuti apa yang engkau tidak mempunyai ilmu tentangnya, sesungguhnya pendengaran, pengelihatan dan hati, semuanya itu akan ditanya."
[QS.17: 36]

        3. Oleh karena itu, maka selain untuk selalu diingat dan (tentunya) dilaksanakan oleh diri sendiri, hendaklah perintah Allah SWT berikut ini juga kita ajarkan kepada anak-cucu kita sebagai sebaik-baik ajaran:
 "Dan Kami wajibkan manusia (berbuat) kebaikan kepada dua orang ibu-bapaknya. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya. Hanya kepada-Ku-lah kembalimu, lalu Aku kabarkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan."
[QS.29:8]

          4.  "Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia."
[QS.17:23]

       5. "Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu."
[QS.31:14]

            6. "Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdo'a: "Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri ni'matMu yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepadaMu dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri".
[QS. 46:15]

Shadaqa Allah 'Ul Azim

Kamis, 14 April 2011

Kala Cinta Menyapa

"Sebuah kisah tentang perjalanan seorang pemuda dalam mencari cinta yang sesungguhnya serta keikhlasan seorang wanita dalam menerima Takdir  Hidupnya.."


                Berlindunglah kepada Allah yang Maha mengetahui segala kebaikan dan keburukan agar engkau mampu mengambil hikmah dari kisah ini..

                 Dahulu di sebuah desa yang makmur terdapat seorang gadis desa bernama Syahdiya yang cantik jelita.. Banyak pemuda di desa tersebut jatuh cinta pada kecantikannya. Namun dia berbeda dengan gadis desa lainnya yang terkesan lugu dan senang untuk di rayu. Dia tahu bahwa banyak pemuda yang mencari simpatinya itu hanya berpandang pada kecantikannya semata. Bahkan di antara pemuda desa mereka saling bertarung untuk mendapatkan cinta dari Syahdiya.

                Lalu suatu hari datang seorang pemuda dari kota ke desa tersebut. Dia seorang pemuda yang tengah mengadakan penelitian. Setelah beberapa hari menginap di desa itu, kabar tentang kecantikan gadis bernama Syahdia itu pun terngiang di telinganya. Dia penasaran lalu berniat menjumpainya. Pemuda itu lalu bertanya pada seorang bapak paruh baya, tuan rumah yang ia tempati.

                “Jika kamu ingin menjumpainya, malam ini shalatlah di masjid desa. Biasanya dia shalat maghrib di masjid tersebut kemudian dia tetap berada di masjid mengkaji siroh sahabat bersama beberapa temannya menanti datangnya waktu 'Isya. Juga biasanya ia mengenakan mukena hitam panjang.” Kata bapak paruh baya tersebut.

Malam ini pemuda itu hendak shalat di masjid desa sekaligus ingin melihat wanita yang kabarnya cantik jelita itu. Seusai shalat maghrib, para warga yang bersholat disitu pun pulang maka tinggallah Syahdiya bersama tiga orang temannya tengah mengkaji siroh sahabbyyah.
Pemuda Kota itu pun turut menunggu namun ia tak bisa melihat wajah Sahdiya karena hijab (Kain putih pembatas lelaki dan wanita) menutupi sehingga ia memutuskan untuk menunggu hingga ba'da I'sya ketika Syahdiya pulang. Kerna tak tahu hendak melakukan apa di dalam masjid, dia pun mengambil sebuah buku di dalam lemari masjid untuk dibaca dan ternyata buku yang diambilkannya tersebut adalah Al-Qur'an dan terjemahannya. Dan pada saat itu ia membuka tepat pada surat An-Nur. lalu matanya tertuju pada Ayat yang ke 26.

          “Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia (surga) (QS AN-Nur : 26)”

         Tangannya lalu bergetar setelah membaca mahzab Allah SWT tersebut. Begitu pun hatinya. Dia yang minim akan pengetahuan agama itu semakin penasaran terhadap ayat Allah SWT yang satu itu. Perlahan Ia menutup kitab itu lalu mengangkat kepalanya tiba-tiba kain putih yang menjadi hijab itu tertiup oleh hembusan angin yang begitu sejuk. Tepat di depan pandangannya seorang wanita menunduk membacakan sebuah kitab. Kerna batinnya merasa ditatap, wanita bermukena hitam itu lalu mengangkat wajahnya menatap kedepan melihat seorang pemuda yang menatapnya. Dia lalu menunduk malu dan Semilir angin pun berhenti maka hijab pun menutupi pandangan itu.

            Subhanallah.. Baru kali itu dia menatap wanita yang begitu sejuk dalam tatapan. Dia tak pernah menjumpai wanita semacam itu di kota.

            Besoknya pemuda itu lalu meminta untuk diantarkannya ke rumah gadis tersebut oleh bapak pemilik rumah yang ia singgahi. Sang bapak pun menyuruh anak perempuannya yang masih gadis juga untuk mengantarkan pemuda Kota itu ke rumah dimana Syahdiya tinggal. Hanya sebuah rumah yang beratapkan Rumbia, berdindingkan sulaman bambu dan berlantaikan tanah.

          Sesampai mereka di rumah tersebut, disambutlah dengan senyuman manis oleh Sahdiya. Ia mempersilahkan mereka masuk lalu di hidangkan sebuah teh hangat. Kemudian Ia menyuruh mereka untuk menunggu sebentar setelah mendengar panggilan dari seorang wanita tua terhadapnya. Ia lalu ke belakang menemui wanita tersebut lalu menyahutinya. (Apabila kita dipanggil oleh orangtua sebaiknya kita menemui mereka baru menyehutinya)”

           “Labayka ya Jaddah??” (Ada apa Nek) Tanyanya dengan lembut.

Rupanya nenek tersebut meminta untuk dimandikan. Dialah satu-satunya keluarga yang dipunya Syahdia. Seorang nenek yang sudah sangat tua. Ia hidup hanya bersama nenek tersebut dari kecil setelah kedua orangtuanya meninggal. Dialah yang memandikan nenek tersebut setiap pagi dan petang. Membuang hajatnya, menemaninya tidur dan sebagainya. (Ingat..!! suatu ketika orangtua kita akan seperti itu. Dan kita harus ikhlas melayaninya seperti mereka melayani kita semasa kecil dahulu)

            Sementara di depan pemuda tersebut menatap-natap isi rumah yang jauh dari kesederhanaan itu. Kemudian datanglah Syahdiya setelah usai menyelesaikan tugasnya. Lidia, gadis yang menghantarkan pemuda kota itu lalu menjelaskan kedatangan mereka. Katanya pemuda tersebut ingin berkenalan dengannya karena dia baru di desa tersebut. Syahdiya pun menyambut dengan senang hati namun tidak berlebihan.

              Pemuda kota yang mempunya senyum manis dengan sebuah lesung pipit di pipi kanannya tersebut lalu mengulurkan tangannya menyampaikan namanya.
              “Roman.” Singkat pemuda itu.
               Syahdiya lalu menelungkup kedua tangannya seraya menunduk.
             “Ana Ma'rifatus Syahdia.”

             Terjadilah percakapan singkat antara mereka. Pemuda bernama Roman itu semakin Yakin dengan wanita tersebut. Lewat tutur katanya yang lembut kesopanan serta perangainya dalam bersikap membuat pemuda kota itu jatuh hati padanya.
Besok pemuda itu sudah harus berangkat lagi ke kota tempat ia belajar. Ia berniat setelah lulus dari kuliah nanti dia hendak kembali ke desa tersebut untuk melamar wanita yang telah menawan hatinya itu.

             Setelah dua tahun kemudian pemuda kota itu kembali lagi ke desa tersebut dengan segala persiapan diri yang telah matang. Dia pun mulai mempelajari makna dari surat An-Nur ayat 26 serta islam yang sesungguhnya. Serta senantiasa menjalankan sunnah Rasulullah SAW dalam kesehariannya. Dia berniat mengkhitbah Syahdiya wanita yang dipilihnya semata karena Allah..

             Namun ketika ia datang sudah tak ada lagi Syahdiya di desa tersebut.. Ketika ia menanyakan pada warga, mereka hanya diam kemudian pergi meninggalkannya. Ia kemudian menemui bapak paruhbaya ayah angkatnya ketika menginap dirumahnya tahun lalu..
Bapak itu lalu mengatakan bahwa Syahdiya mengidap penyakit kusta sehingga dia di asingkan di hutan belakang kampung tersebut dekat sebuah air terjun.

            Pemuda itu lalu menangis terseduh terhempas di pelukan bapak itu. Dia tetap menginginkan untuk dipertemukan dengan Syahdiya. Lalu bapak itu pun menghantarkannya menuju hutan dimana wanita itu di asingkan. Disana Ia di asingkan di sebuah gubuk tua sendirian setelah sang nenek yang dirawatnya meninggal. Kalau pun ada warga yang menjenguknya, mereka agak menjauh karena takut tertular penyakit yang dialaminya.

             Ketika datang Roman bersama bapak yang mengantarnya, disambutlah Syahdiya dengan senyuman tulus seperti biasanya seolah tak ada beban dalam hidupnya. Ia lalu mempersilahkan mereka duduk di tempat khusus tamu.

             Tanpa berbasa-basi Roman langsung menyampaikan pada Syahdiya bahwa dia hendak mengkhitbahnya. Ma'rifatus Syahdiya lalu menunduk haru. Dahulu begitu banyak pemuda yang mendekatinya mengharapkan cinta dari dirinya namun setelah penyakit menular itu menyerang dirinya mereka menjauh. Dan kini datang seorang pemuda dengan wajah penuh ketulusan menawarkan sebuah ikatan suci padanya. Namun ia tak bisa menerimanya.

             “Bagaimana mungkin aku menerima pinangan antum ya akhie. Aku tidak ingin menzolimi akhun. Aku yakin antum telah mendengar apa yang menimpa diriku ini.” Ungkap Syahdiya.

             “Seperti apapun penyakit yang ukhti derita, ana tidak peduli..” Tegas Roman.

             “Cinta yang antum agungkan telah membutakan mata antum sehingga tak dapat melihat lebih jauh.. Apa yang antum harapkan dari diriku? Aku bahkan tidak bisa memberikan apa-apa pada diri antum.”

             “Kesetiaan ya ukhtie” singkat Roman.

              “Kesetiaan saja tak cukup dalam menjalin sebuah bahtera.” Syahdiya lalu menunduk dengan airmata yang berlinang terharu akan itikad pemuda itu. “Batinmu pun membutuhkan cinta.. sebuah cinta yang nyata. Dan aku tak bisa memenuhinya. Di luar sana masih banyak wanita yang lebih baik dari diriku. Yang bisa memberimu keturunan dan cinta yang sepenuhnya. Pergilah.... Biarkanlah aku disini dengan derita ini. Ini telah menjadi takdir Allah Untukku.

            “Walillahi ya ukhtie.. Kamulah wanita yang aku pilih atas nama Allah... Jika kerna cantikmu, banyak wanita yang cantik di dunia ini. Aku siap berpuasa untuk itu ya Ukhtie.”

             Syahdiya tetap tak mau menerima pinangan pemuda itu sebab dia tahu akan menjadi haram jika pernikahannya terjadi sebab akan ada yang terzolimi dengan pernikahan tersebut.

              Namun pemuda itu tetap bertahan pada pendiriannya sebab dia yakin akan lebih baik jika kita bersabar. Dia lalu kembali ke kota melanjutkan studynya. Dia kuliah sambil bekerja dan uangnya ditabung untuk membiayai Syahdiya berobat nantinya. Dua tahun kemudian pemuda itu datang ke desa itu lagi dengan niat tulusnya hendak melamar wanita yang dipilihnya karena keshalihannya tersebut.

              Dia lalu menemui bapak angkatnya lagi untuk dipertemukan dengan Syahdiya namun bapak tersebut lalu membawanya ke pusara yang Nisannya bertuliskan nama Ma'rifatus Syahdia. Dia lalu menangis terhempas tak berdaya.. Tak tahu apa yang hendak dilakukan olehnya..

             Begitulah insan.. kala cinta telah menyapa, kita rela melakukan apapun demi mendapatkan cinta itu. Mungkin rencana kita telah baik, namun perlu di ingat bahwa rencana Allah SWT lebih baik lagi. Belum tentu apa yang kita anggap baik dimata kita baik pula dimata Allah.. Dia telah mempersiapkan yang lebih baik untuk kita. Yang sesuai dengan akhlak serta perangai kita. Jikalau kita mencinta janganlah sampai kita merasa memiliki karena apabila yang kita cintai tiada kita akan merasa kehilangan yang teramat sangat.. Ikhlaskanlah segalanya pada Allah SWT dan yakin akan janjinya.. Apapun yang diberikan pada kita itulah yang terbaik untuk kita.

            Ana doakan semoga kita semua mendapatkan pasangan yang benar-benar diridhoi oleh Allah.. dan ketika kita mencintai, hanya atas Asma-Nya.

            "Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya.." (Al-Qashash : 56)

 diedit sedikit dari sumber: http://www.imintss.co.cc/2011/04/kala-cinta-menyapa.html

Rabu, 13 April 2011

Ternyata arti mimpiku itu....

Astaghfirullah hal adzim, bertahun-tahun yang lalu...
kalau tidak salah tahun 2004 aku mimpi kiamat dan tahun 2006 aku mimpi diajak ke neraka sama seseorang...(tapi aku tidak melihat orangnya, dia hanya bicara "Sudah siap?)...
dulu aku kira itu aku diperingatkan oleh Allah SWT, ternyata benar, itu peringatan...tapi aku tidak menyadarinya...ampuni dosaku Ya Allah
Mimpiku saat itu (2004):
Mimpi mengalami hari kiamat


Artinya:
Akan terlepas dari mara bahaya dan akan mendapat sukacita.  (bener, Alhamdulillah)


Penjelasan (lebih tepatnya pengakuan):
- aku keluar dari Palembang :D (awalnya aku kesel, kenapa aku jauh dari Palembang, tapi akhirnya aku sadar, bahwa itu untuk kebaikan diriku, hehehehe...)
- Masuk kerja (Alhamdulillah)
- pokoknya, Alhamdulillah...banyaaaak sekali rezekiku tahun 2004 \^o^/


 
Mimpiku saat itu (2006):

Mimpi melihat Neraka

Artinya:

Akan bermaksiat kepada Allah SWT / melakukan dosa. (sayangnya...bener juga, astaghfirullah hal adzim)


Penjelasan (lebih tepatnya pengakuan):
ya, mulailah era "dosa bagaikan debu di padang pasir"...
dosaku selama di Palembang belum ada apa-apanya dibanding era ini...
di masa ini aku pernah Mimpi melihat iblis atau sejenisnya (yang artinya akan melakukan sesuatu dengan penuh gairah, padahal dalam keadaan biasa hal itu tidak bisa dilakukan)
Astaghfirullah hal adzim, semoga Allah SWT masih mau mengampuni semua dosa-dosaku...



Masya Allah, ya itu hanya dua mimpi itu yang, walaupu sudah bertahun-tahun, tapi aku masih ingat persis...
khusus mimpi yang kedua itu...panasnya terasa banget, sampai2 aku bangun keringetan dan kepanasan, padahal kamarku ACnya nyala...
Wallahu Alam

Selasa, 12 April 2011

Ketika aku membuat suatu kesalahan besar sehingga orang-orang di sekitarku yang menyayangiku berubah membenciku.

Ketika aku membuat suatu kesalahan besar sehingga orang-orang di sekitarku yang menyayangiku berubah membenciku.
Tak ada lagi tempat untukku di hati mereka.
Aku tahu ya Allah..
Engkau ada untukku.
Engkau masih menyayangiku.

yuk kita baca komentar teman-teman kita yang pernah mengalaminya (melakukan kesalahan dan dibenci orang lain ^_^):

SLB: Ya Rabb..,ku mhon kuatkan iman islam ku tuk jlani smua ni..Amin ya Allah

MM: Cinta manusia itu semu...Cinta sejati hanya datang dan kembali pd Allah SWT... 

SE IS:Aq pny suami yg sll mbaca&komen statusmu,,tp sayang dy mplakukan aq istri&orang tuanya dg buruk,,hablumminalloh-nya baik tp hablumminannas-nya bgitu brk,,smg suami sholeh jg byk IS uraikan d forum ini... 

KY: Smoga kslhan tu trjd krna kita menginginkn yg trbaik, bkn krna ingin merugikn atw menjtuhkn oranglain..intropeksi diri, smoga Alloh menolong kita dr ht yg dengki..amin :)
 
DRO: Kesalahan bs membuat kita lbh peka dlm brtndak n mengambil sikapnya, bersyukurlah bagi org2 yg dpt tegurn-NYA itu berarti allah menyayangi drpd d diemin ampe kmatian menjmpt dlm kesalahan..
FM: tak ada manusia yang tak mempunyai kesalahan, dengan itu kita dapat mjd insan yg lebih baiik. "jadikan kesalahan sebagai guru menuju kebenaran"

 AW: Benar,Alloh bersama orang2 yg sabar,smg kt diberi kesabaran dlm menjalani hdp,persis spt yg sedang kualami,smg Alloh memang sll ada utk ku yg kini sedang rapuh,merengkuhku dlm pelukan-NYA,Ya Alloh aku tau Engkau dengar jeritan hamba yg dhoif ini,tetaplah dlm hatiku dan tunjukkan pd ku jalan terbaik atas kesulitan yg kualami,Aamiin....irhamna Ya Alloh Ya Rohman Ya Rohim


RA:
Sugesti saya; suatu kegagalan adlh guru trbsar bagi qta.Dan prlu qta ketahui Allh swt tdk akn membri cbaan d luar btas qta,..
Allah swt mmberi qta cbaan it brrti Allh msie syg zma qta.
Khdupn hmpa klo lrus truz psti add yg nmay liku" khdupan yg mewarnai khdupn.
Brsrah dirilh kpda Allah swt krna kpda Nya qta pasrhkn smua.
 
KEP:
Persis.
Iya Allah SWT selalu manyayangiku, dan selalu menyelamatkanku dari marabahaya yang besar.
Tapi perpisahanku dengannya, kadang terasa sangaaat berat dan kadang aku masih merasa sedih.
Tapi tak jarang juga, aku merasa sangat bersyukur, karena telah dijauhkan dari bahaya yang "imminent" (tak terhindarkan) kalau terus sama dia.
Subhan Allah hil Adzim.
Aku tidak mengetahui apa yang akan ada di depanku.
Aku hanya ingin bisa bersabar dan berserah diri, bersifat seperti air yang bisa memadamkan api sebesar apapun. (Amin Ya Allah)
 
ME Allah swt maha pemberi maaf, ktk kt bnr2 mau b'tobat & bjnj tdk akn jatuh lg d ksalahan yg sm, insyaallah DIA akn mgubah sgl ny.  
 
WSA: Allah Maha Tahu apa yang kulakukan,Allah Maha Tahu apa yang kurasakan ....jika aku sendiri tanpa mereka yg mencintaiku...aku yakin Hanya Allah Yang Maha Tahu Segalanya ....Tak kan pernah kulepaskan sedikitpun utk bersujud Pada Mu Ya Allah ....memohon ampun dan memohon Ridho Pada Mu Ya Allah ...dan tdk akan pernah ku lelah memohon ...Janganlah Engkau sedikit dan sedetik pun meninggalkan ku,karena aku tak berdaya ...Tanpa Mu dsisiku ....

CM: Allah tdak pernah tdur dia maha mndengar,maha melihat,tiada di dunia ini manusia yg sempurna,kesempurnaan hnya milik allah..jgn besedih bila tiada satu orang pun lg yg menolong yakinlah allah besama kita..dg pintu tobat dan maafnya,
 
FP: dan cm allah yg bs mngrti isi htku,jrtnku,n mmfkn smua kslhn2ku jg cm engkau yg bs mmbr ksmptn dlm hdpku untuk brbh n mmprbki kslhnku
 
FD: Y srg kali kita merasa sendiri pdhl Tuhan Selalu dkt dgn kita tp kt tdk sadar ktlah yg srg kali menjauhi Tuhan.
 
NO: Hanya berdo'a yng bisa buat hati tenang.& Bersabarlah buah dari kesabaran lebih maniz dari madu
 
NI:
kata2 bijak ini sgt tepat sekali dgn keadaan diriku saat ini. aku sdg terhukum oleh suatu keadaan dmn kesalahan jd merubah kebahagiaan...
tp aku tetap yakin ALLAH SELALU ADA UTK KU. Dan suatu saat nanti kebahagiaan itu bisa kumiliki kembali.
Amin,,,,,,,,
 
DY: Ya allah...jgnlh kau brkn cobaa'n d dlm situasi sprt ini..rs'a q tak sanggup lg menanggung beban hidup ini...ya allah tunjukan jalan trbaik utkku n utk klrgku...
 
NU: tp knp seringkali keadaan yg m'bhagiakn sll brubah mnjd ksedihn oleh ksalahn yg tdk Qta lakukn????Wallahu'alam bissowab.
 
MAW: ya ALLAH,beri pTunJuk agr hbngan nii tak sia" kmi jLni_ cntana mMwat hmbamu nii kuat,msKi hmba tOw qta taK mngkin bRsma u/ sLmana_
 
SLR: Kesalahan besar jdkan cermin dan pelajaran plg berharga..terus bangkt dan tetap semangat untk bs menjd lbh baik lg..dekatkan diri pd sang pencipta dan yakinkan hati bahwa hdp akan lebih baik lagi...dan buktikan!!!.....manusia tdk ada yg sempurna kecuali sang pencipta..tp dr ketidak sempurnaan itulah Qt bs belajar toek membenahi diri,..perkuat iman...dan berusaha utk sll ada d jalanNYA...berTAQWA!!!   
    
ya, itulah pendapat mereka mengenai permasalahan "kehilangan"...
balik lagi ke masalah takdir...
kalau memang Allah SWT sudah mentakdirka kita berpisah dengan seseorang...
alangkah baiknya bila kita ikhlas...:)
 
Percayalah, Allah SWT akan selalu ada untukmu ^_^



sumber referensi: https://www.facebook.com/Imints.Fasta/posts/10150542420135134?cmntid=10150542466065134

Kamis, 07 April 2011

Termasuk Syirik Memakai Cincin dan Benang dan Semisal Keduanya Untuk Menghilangkan dan Menolak Bala

Assalamualaikum,




Seringkali kita saksikan orang-orang yang memakai cincin atau benang yang diikatkan pada badannya atau semisal keduanya serta meyakini hal itu dapat mencegah datangnya mara bahaya, bahkan kalau itu dilepas ia merasa was-was dan tidak aman. 
Padahal kita ketahui bahwa menghilangkan mudharat dan mendatangkan manfaat adalah kekhususan bagi Allah SWT, sebagaimana firman-Nya: 
 
Dan sungguh jika kamu bertanya kepada mereka: "Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?", niscaya mereka menjawab: "Allah". 
Katakanlah: "Maka terangkanlah kepadaku tentang apa yang kamu seru selain Allah, jika Allah hendak mendatangkan kemudharatan kepadaku, apakah berhala-berhalamu itu dapat menghilangkan kemudharatan itu, atau jika Allah hendak memberi rahmat kepadaku, apakah mereka dapat menahan rahmat-Nya?. Katakanlah: "Cukuplah Allah bagiku". Kepada-Nya-lah bertawakkal orang-orang yang berserah diri. (Az-Zumar:38)


Pada ayat ini Allah SWT memerintahkan Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam agar mengingkari peribadahan kaum musyrikin kepada berhala-berhala lemah itu yang tidak mampu menghilangkan kemudharatan yang telah datang pada seseorang dan tidak pula dapat menahan kenikmatan yang telah turun pada seseorang. 
Kemudian Allah memerintahkan nabi-Nya agar menyerahkan urusannya kepada Allah, Dia yang akan mencukupinya dengan mendatangkan manfaat dan menolak mudharat, dan cukup pula bagi Allah bagi orang-orang yang bersabar diri pada Allah.
Dalam ayat ini pula mengandung kewajiban bertawakal pada Allah ,dan tidak menafikan adanya pencarian sebab-sebab yang disyariatkan.

Setiap hamba wajib mengenal tiga perkara dalam hukum-hukum asbab, yaitu:
  1. Hanya menjadikan sesuatu yang telah pasti secara syariat & kemampuan, asbab.
  2. Tidak bersandar pada sebab tetapi pada yang menurunkan sebab dan menguasai disertai usaha melaksanakan sebab yang disyariatkan dan berambisi mengambil manfaat dari sebab itu.
  3. Mengetahui bahwa betapapun besar dan kuat sebab itu tetap bargantung pada ketentuan dan takdir.
Adapun memakai cincin atau benang dan semisalnya dengan tujuan menghilangkan bala atau mencegahnya termasuk syirik akbar karena ia meyakini itulah yang dapat menolak dan menghilangkan bala. 
Sedangkan bila ia meyakini Allah saja yang dapat menolak dan menghilangkan bala tapi ia meyakini itu sebagai sebab tertolaknya bala maka ia telah menjadikan sesuatu yang tidak tetap menurut syariat dan secara takdir sebagai sebab, ini berarti haram, berdusta atas nama syariat dan takdir serta termasuk dalam syirik asghar yang merupakan dosa besar yang paling besar. 
Secara syariat perbuatan itu bukan sebab yang disyariatkan melalui lisan nabi-Nya yang dapat menyampaikan pada keridhaan dan pahala Allah. 
Secara qadriah pun bukan termasuk sebab yang telah diketahui dan teruji manfaatnya sebagaimana obat-obatan yang dibolehkan.

Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Hudzaifah bahwa ia melihat laki-laki ditangannya ada benang untuk mengobati sakit panas maka ia putuskan benang itu seraya membaca firman Allah SWT : 
 
Dan sebahagian besar dari mereka tidak beriman kepada Allah, melainkan dalam keadaan mempersekutukan Allah (dengan sembahan-sembahan lain). 
(Yusuf:106) 

 
Ayat ini menerangkan bahwa kebanyakan manusia beriman pada Allah tapi mencampurkan keimanannya dengan kesyirikan. 
Wallahualam.
Wassalamualaikum

Sumber: http://www.perpustakaan-islam.com/index.php?option=com_content&view=article&id=232:termasuk-syirik-memakai-cincin-dan-benang-dan-semisal-keduanya-untuk-menghilangkan-dan-menolak-bala&catid=34:tauhid

Akibat Buruk Israaf : Condong pada Kejahatan dan Dosa

Bismillahirahmanirrahim,
Assalamualaikum, hari ini saya belajar ini, pengendalian diri...susah, iya, kalo iman kita 50-50 :D
 hahaha
Kita kan manusia ya?
Jadi, kita akan selalu menghadapi goda'an sepanjaaaang waktu... -_-
trus, gimana cara menghindarinya/melawan godaan setan?
Pertama, kita harus tau, sumbernya dari mana...biasanya sih, dari bisikan setan kepada hati kita...hiii...
daripada, saya ngelantur terus, baca aja yang dibawah ini ya, hehehe...

Dampak yang akan mengikuti israaf adalah lebih menguatnya dorongan untuk melakukan kemaksiatan atau dosa.
Israaf akan memberikan energi yang besar pada diri seseorang.
Biasanya energi yang besar tersebut menghendaki penyalurannya yang perwujudannya sangat dikendalikan oleh nafsu syahwati yang bersemanyam di dalam benak.
Seperti yang pernah kita bahas bahwa keinginan-keinginan yang sangat dikendalikan oleh nafsu syahwati, umumnya mengajak kita kepada perilaku maksiat dan dosa. (Astaghfirullah hal Adzim)
Rupanya inilah salah satu rahasia hikmah dari anjuran Rasulullah Shallahu Alaihi Wa sallam kepada para pemuda Islam yang belum mampu menikah untuk melakukan puasa agar dirinya dapat mengontrol keadaan nafsu seksualnya. Sabda beliau :

“Hai para pemuda, barangsiapa diantara kalian yang sudah mampu memikul tanggung jawab keluarga menikahlah, karena sesungguhnya hal itu akan dapat menjaga pandangan dan lebih memelihara kemaluan. 
Dan barangsiapa yang belum mampu untuk itu hendaklah ia berpuasa, karena puasa merupakan benteng baginya.”(HR Bukhari dan Muslim)

Tidak Mampu Menghadapi Ujian dan Kesulitan
Pengaruh dari sikap israaf yaitu mudah menyerah, tidak mampu atau tidak berdaya saat kita menghadapi suatu ujian atau kesulitan.
Orang yang terbiasa hidup mewah dan senang, belum terlatih untuk meghadapi hidup sulit dan berhadapan suatu cobaan. (T.T...berat...tapi aku pasti bisa...T.T..hahaha, makanya, jangan tertipu lagi :D )
Oleh karenanya, ketika tiba-tiba dia harus menghadapi keadaan tersebut, Allah tidak memberikan pertolongan dan dukungan padanya.
Jika sudah demikian, akhirnya ia akan mudah patah semangat, gampang menyerah dalam proses perjuangannya.
Kecuali jika ia mampu berjihad (berupaya dengan seluruh kemampuannya) atas dirinya, di samping ia ikhlas dan benar dalam mujahadahnya.
Allah berfirman:


لَّقَدْ رَضِيَ اللَّهُ عَنِ الْمُؤْمِنِينَ إِذْ يُبَايِعُونَكَ تَحْتَ الشَّجَرَةِ فَعَلِمَ مَا فِي قُلُوبِهِمْ فَأَنزَلَ السَّكِينَةَ عَلَيْهِمْ وَأَثَابَهُمْ فَتْحًا قَرِيبًا
“Sesungguhnya Allah ridha terhadap orang-orang mukmin ketika mereka berjanji setia kepadamu (Muhammad) di bawah pohon, maka Allah mengetahui apa yang ada dalam hati mereka lalu menurunkan ketenangan kepada hati mereka dan memberi balasan kepada mereka dengan kemenangan yang dekat (waktunya).” (QS. Al Fath [48] : 18)

Kebekuan Berpikir
Inilah akibat yang berikutnya dari israaf, yaitu menimbulkan kebekuan berpikir.
Sebagaimana kita ketahui bahwa kualitas kemampuan berpikir kita itu sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Salah satu diantaranya ialah isi perutnya.
Jika perut kosong maka semangat dan kemampuan berpikirnya akan cemerlang.
Sebaliknya, jika isi perutnya sarat dengan makanan maka kualitas kemampuan berpikirnya akan tumpul.
Jika perut terisi penuh maka kecerdasan akan terasa jenuh.
Dirinya ia akan sulit berlaku hikmah (bijak) serta akan hilang martabat kemanusiaan maupun keunggulan dirinya yang membedakannya dari makhluk-makhluk lainnya. (Naudzubillahi min dzalik...eww...amit-amit deh :))

Hati Menjadi Keras
Pengaruh yang lain dapat terwujud akibat israaf yakni menjadikan hati kita hati kita kering dan keras.
Islam mengajarkan bahwasanya manusia itu akan menjadi halus dan lembut manakala dirinya tidak berlebihan dalam makan dan minuman atau dari rasa lapar dan sedikit makan.
Hal itu juga merupakan sebuah Sunatullah yang berlaku di mana saja dan kapan saja.
Firman Allah :


اسْتِكْبَارًا فِي الْأَرْضِ وَمَكْرَ السَّيِّئِ ۚ وَلَا يَحِيقُ الْمَكْرُ السَّيِّئُ إِلَّا بِأَهْلِهِ ۚ فَهَلْ يَنظُرُونَ إِلَّا سُنَّتَ الْأَوَّلِينَ ۚ فَلَن تَجِدَ لِسُنَّتِ اللَّهِ تَبْدِيلًا ۖ وَلَن تَجِدَ لِسُنَّتِ اللَّهِ تَحْوِيلًا
“Dan engkau tidak akan mendapati dalam sunatullah itu suatu perubahan.”(QS. Fathir [35] : 43)

Manakala hati telah menjelma menjadi kasar dan mengeras, maka ia tidak akan pernah mampu menundukkan pemiliknya untuk berbakti dan tunduk kepada Allah, apalagi mengecap kenikmatan dan manisnya beribadah. (mereka adalah orang-orang yang merugi...:D)
Kalaupun mereka berusaha mencoba menjalankan suatu kebaikan atau ketaatan beribadah, maka yang terasa baginya hanya hal-hal yang bersifat fisik saja, sementara hal-hal yang bersifat rohaniah sulit mereka peroleh, dan mereka pun tidak pernah mendapatkan pahala apa-apa dari Tuhannya atas ibadahnya itu.
(Masyaa Allah, semoga aku tidak menjadi manusia yang begitu)

Wallahu’alam.

Semoga bermanfaat ^_^v
maaf kalau ada kesalahan kata dan ejaan :)
Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh

Sumber dengan sedikit penambahan: http://www.eramuslim.com/manhaj-dakwah/gagalnya-dakwah/akibat-buruk-israaf-condong-pada-kejahatan-dan-dosa.htm

Rabu, 06 April 2011

Ya Allah...Aku Capek...~_~


Menjalani kehidupan yang membosankan, kadang membuatku ingin pergi ke Palestina, Syria, atau daerah konflik lainnya.
Membosankan, karena aku tidak boleh ngapa-ngapain.
Semua hobiku...terlarang...berantem (gak boleh mukul orang duluan = zalim jika dilakukan), membunuh (dilarang membunuh tanpa hak, termasuk semut), pacaran (jauhilah zina T_T), "keluar malam" (gak boleh mengkonsumsi apapun yang memabukkan barang setetes pun), dan tidak boleh cuek (cintailah manusia karena Allah).
Ya Allah...tanpa semua itu...aku benar-benar merasa terkurung.
Astaghfirullah al-Adzim.


Sebenernya, truly speaking, Allah yang menjagaku dari hal-hal itu, meskipun aku menginginkannya.
Contoh:

# Berantem:
Ada suatu ketika seorang bapak-bapak menepis tanganku, ya emang bener sih, tanganku hampir kena mukanya waktu lagi milih mainan, n aku gak ngeliat dia ada di situ :D Astaghfirullah al-Adzim
, tapi emang namanya Krisna, kadang "reflek" lebih dulu daripada otak...
Langsung mau marah dan "bereaksi"...

Tiba-tiba teringat:
Termasuk dosa besar seorang yang mencaci-maki ibu-bapaknya. 
Mereka bertanya, "Bagaimana (mungkin) seorang yang mencaci-maki ayah dan ibunya sendiri?" 
Nabi SAW menjawab, "Dia mencaci-maki ayah orang lain lalu orang itu (membalas) mencaci-maki ayahnya dan dia mencaci-maki ibu orang lain lalu orang lain itupun (membalas) mencaci-maki ibunya. 
(Mutafaq'alaih)

"Ok"
Ok. Aku nurutlah...
Bisa lepas kontrol aku kalau ada yang berlaku seperti itu kepada kedua orang tuaku, dan yang lebih buruknya lagi...jika akulah penyebabnya, Naudzubillah.
So, I let it go, senyum...dan memahami.
Poker face, karena bingung dan bengong sendiri..."siapa yang tadi mencegahku berbuat zalim...Allah? Cepat sekali, aku bahkan tidak sempat melayangkan pukulanku (tipe orang yang "hit first ask later")..."
Kaget...takut...itu pasti Allah...ya itu Allah.

Makin takut, karena sadar betapa dekatnya Allah, betapa kuatnya Allah (dia selalu membanggakan diri bahwa dia yang paling cepat, Astaghfirullah al-Adzim)

 # Membunuh
Ya, hapus pengertian lainnya (anggap saja aku tidak pernah melakukan itu), bahkan membunuh semut pun tidak boleh tanpa hak.

Ketika makanan/minuman favoritku dikerumuni semut, aku berniat membakarnya atau membunuhnya, namun tiba-tiba teringat:
"Nabi Sulaiman saja tidak membunuh semut"
Lalu ada suara,
"Biarkanlah, itu kan rezeki mereka...cuma makanan/minuman ini, kecil bagimu besar bagi mereka...apakah kamu akan menjadi orang yang bakhil/kikir?"
Tertegun, kaget, takut, kalaulah ada orang lewat melihat wajah dan ekspresiku saat itu tentulah mereka kaget melihatku dalam keadaan ketakutan, pucat, dan terdiam (rare).
"Bagaimana bisa...? Berarti aku harus baik ke semua ciptaan Allah? bukan hanya manusia...bahkan semut...? Masyaa Allah, matilah aku, ternyata aku adalah manusia yang kikir, Ya Allah...sebelum hari ini, betapa banyak semut yang telah kubunuh, Astaghfirullah al-Adzim."
#Pacaran
Aku tidak berani lagi karena aku takut kepada Allah.
Takut kepada peringatan Allah dan Rasul-Nya:

Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.
(QS. Al-Isra':32)
Mungkin aku gak akan menikah di dunia, karena terlalu takut kepada "kesalahan" dan/atau "ke-alpa-an"ku.
Naudzubillah.
Bagaimana mungkin aku akan menikahi wanita yang tidak kukenal (pacarin maksudnya -_- aih...kris...kris...), seperti "beli kucing dalam karung" kan...?
Pacaran...takut zina (Naudzubillah), tapi...gak pacaran, macem mana aku bisa nikah.
Yah, urusan itu, serahkan saja pada Allah, kalaupun akhirnya aku tidak menikah ya, aku insya Allah gpp (gak apa-apa).
"Hanya kepada-Nya aku berserah diri...Ya Allah, peliharalah aku."



# "Keluar Malam"
Otomatis tidak boleh, (kecuali laper atau keperluan yang tidak dilarang Allah), karena...
dah pasti ada minuman memabukkan dsb.
Out of question...un-negotiable (gak bisa ditawar walau mau ngemis-ngemis sama Allah).

Contoh:
Pernah diajakin temennya (setelah taubat), n "ngangguk" lalu pas mau siap-siap...
*semangat banget"...it's time to have fun (pikirnya, sekali-sekali kan boleh, hehehe).
Tiba-tiba...jatuh...tangannya ketusuk sesuatu, sakit (banget...T_T...sukurin), tapi sadar...n senyum (ketawa)...tau bahwa dia "dilarang" dan itu "tidak boleh" dari Allah.
Langsung ngebatalin.

Alhamdulillah.
Allah gak segitu kerasnya sama dia, Allah memberinya speaker canggih, ---J*L Creat*re III---.
Bentuknya unik, kayak UFO n suaranya mantabb (sengaja b-nya dua, karena bagus ^.^)
Alhamdulillah, dia seneng banget. ☆*:.。. o(≧▽≦)o .。.:*☆
Yah, sudah bisa ditebak apa yang dia lakukan dengan speaker itu, untungnya dia gak jadi mengubah kamarnya dengan membeli laser segala :D
* bisa dimarahi Allah habis-habisan karena boros, Naudzubillah...hahaha.
 

#Cuek
Aslinya, gak peduli sama orang lain, mau orang masuk Neraka ya terserah, "lebih bagus, sepi Surga...lebih nyaman..." .
Tapi diingatkan:

Berantaslah kejahilan kamu dengan cara membuang sikap masa bodohmu (ketidakpedulian) yang selama ini menyelimuti dirimu. 
Itulah sifat orang-orang yang arif lagi bijaksana, menjadi rahmat bagi semuanya.
---itu sebenernya pesen Nabi Khidir ke Nabi Musa, sebelum pergi...---
Belum lagi tuntunan Rasulullah SAW melalui wasiatnya:

Sesungguhnya jika Allah Ta'ala menghendaki kebaikan bagi seorang hamba maka dia dikaryakan-Nya
Para sahabat lalu bertanya tentang sabda Nabi SAW tersebut, "Bagaimana dikaryakannya itu, ya Rasulullah?" 
Nabi SAW menjawab, "Diberi-Nya taufiq untuk beramal saleh sebelum wafatnya." 
(Mashabih Assunnah)
Plus:
Seseorang tidak akan pernah mendapatkan manisnya iman sehingga ia mencintai seseorang, tidak mencintainya kecuali karena Allah
sehingga ia dilemparkan ke dalam api lebih ia sukai daripada kembali kepada kekufuran setelah Allah selamatkan darinya;
dan sehingga Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai daripada selainnya.
(HR. Imam Al Bukhari)
Repot...ya, tapi itu perintah Allah dan tuntunan Rasul-Nya, dan semua "penyampai pesan"-Nya.
Aku selalu dimanjakan Allah, apa yang bisa aku lakukan untuk-Nya?
Subhan Allah, Engkau membuatku merasa tidak akan mampu membalas kebaikan-Mu Ya Allah.
Ok, aku semangat lagi. (gak jadi capek, Muahahahaha :D)
.
"Hanya kepada Allah, aku mengabdikan diri, tidak ada tuhan selain Allah. Aku tunduk kepada Allah Tuhan Seluruh Alam. Maha Suci Allah"
La Haula Walaa Quwwataa Illa Billah.
Laa Ilaha Illa Allah.

Senin, 04 April 2011

A Beautiful Mess...

You've got the best of both worlds
You're the kind of girl who can take down a man,
and lift him back up again

Kamu memang begitu...bisa membuatku jatuh dan membuatku semangat lagi...
untuk membuatku jatuh begini...kamu sangat hebat...
pertama kalinya aku disakiti, jadi memang...aku tidak bisa menerimanya dengan lapang dada...
coz, I never once thought...this could happenned to me...
well...shit happens ^_^

You are strong but you're needy,
humble but you're greedy

Aku tau, kalau kamu kuat, tapi kamu membutuhkan orang lain,
seseorang yang kamu cintai, kamu bisa menyangkalnya...(sampai kapan?) :)
 Kamu rendah hati, tapi kamu juga egois...(just like me) :)
but, that is one of millions reasons why I love you :)

and based on your body language,
and shoddy cursive I've been reading
your style quite selective,
though your mind is rather reckless

aku memperhatikanmu, karena aku ingin "kenal" kamu...
dan aku "kenal dan tau" kamu..
kamu tidak akan pernah meninggalkanku seperti ini...tapi..
sepertinya...aku salah (please, don't makes me wrong about you..)



well, it kind of hurts
when the kind of words your write,
kind of turned themselves into knive/blade

hmmm..one word..."Insane"
aku tidak pernah memikirkan sebelumnya...kalau aku bisa terluka :D (takabur kan?)
actually, I were ready to face anything but losing you... ^_^
sakitnya itu gimana ya...mendingan kena pisau atau pedang beneran...daripada kayak gini...
karena gak akan sesakit dan selama ini sakitnya (* sudah pernah soalnya :D )

There's no shame in being crazy
depending on how you take this
what a beautifull mess this is...

hidup itu cuma satu kali, kenapa harus menghabiskannya dengan "kepalsuan"
patuh? nurut? 
kamu tau seperti apa mereka sesungguhnya...
seperti yang tercantum dalam surat Al-Ankabut ayat 8, tidak boleh mematuhi orang tua yang kafir kalau mengajak kepada kekafiran.
“Dan Kami wajibkan kepada manusia (berbuat) kebaikan kepada kedua orang tuanya. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya. Hanya kepada-Ku lah kembalimu, lalu Aku kabarkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” [Al-Ankabut:8]
 
 “Dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami.”[Q.S. Al Kahfi ayat 28]

“Maka janganlah kamu mengikuti orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Allah. [Q.S. Al Qalam ayat 8]

Rasulullah SAW bersabda :

“Tidak ada ketaatan dalam hal maksiat kepada Allah. Sesungguhnya ketaatan itu hanyalah pada perkara yang ma’ruf (sesuai dengan syariat).” (HR. Muslim)

 So, kamu mau menyerahkan hidupmu pada orang yang begitu?
Apa kamu mau memendam perasaanmu dan kehilangan orang yang kamu cintai setulus dan sepenuh hatimu, hanya untuk orang seperti itu?
Kamu masih bisa diselamatkan...mereka tidak...mereka sudah terlampau jauh...
tanyakan kejujuran mereka, apa yang mereka lakukan?
kenapa kita sering marahan dan sakit-sakitan selama kita bersama, padahal kita saling mencintai satu sama lain?

 
Jika ada yang bilang ku lupa kau, jangan kau dengar
jika ada yang bilang ku tak setia, jangan kau dengar
Jika ada yang bilang ku tak baik, jangan kau dengar (dulu iya, jauh sebelum aku ketemu kamu :D )
Jika ada yang bilang ku berubah, jangan kau dengar (kalau katanya berubah jadi lebih baik...iya dengerin :D )

banyak cinta yang datang mendekat, ku menolak
semua itu karena ku cinta kau (masih :D...dumb-dumb, dah ditinggal, masiiih aja)

Jika kau tak percaya padaku sakitnya aku
Jika kau lebih dengar mereka sedih hatiku...

saat kau ingat aku, ku ingat kau
saat kau rindu, aku juga rasa
ku tau kau selalu ingin denganku
kulakukan yang terbaik yang bisa kulakukan

Tuhan yang tau kucinta kau

Wa daf'i masaa-atin 'anna, bi ahli badri, Ya Allah
La haula wala Quwwata illa billah

Jumat, 01 April 2011

Suudzon (Prasangka Buruk) vs Khusnudzon (Prasangka Baik)

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu

Hari ini, saya mendapat pelajaran yang penting, yaitu: untuk tidak suudzon kepada orang lain, dalam kondisi apapun.
hmmmm...berat ya...?

karena bedanya tipiiiiis banget sama "waspada" atau "risk management", hihihihi... :)
tapi, dalam salah satu penceramah pernah mengatakan kita tidak boleh suudzon tapi waspada tidak apa-apa, waspada dalam hal ini kita tidak berburuk sangka pada seseorang, tapi jika kita jaga-jaga dalam arti bersiap-siap apabila dia berbuat tercela atau dzalim pada kita, kita sudah siap menghadapinya.

saya sendiri bingung, saya punya keduanya, contohnya:
>>> Prasangka Baik saya = mereka pasti akan berubah dan gak lama lagi akan minta maaf.
(yang mana saya dituduh: "Mimpi sebelum Tidur" :D ---- tapi aku percaya itu akan terjadi, walaupun gak ada fakta sama sekali yang mendukung prasangka baikku, kecuali keyakinanku kepada Allah SWT :))

>>> Prasangka Buruk saya = mereka tidak akan pernah berubah, mereka seperti Keluarga Abu Lahab ataupun juga seperti Abu Jahal, tidak akan pernah mau meminta maaf dan mengaku salah, walaupun dalam hati kecil mereka...mereka tau kalau mereka salah :)
(kalau prasangka ini, banyak sekali fakta pendukungnya T.T ....kebayang kan susahnya "memilih prasangka"?)

keterangan:
Al-Lahab1 – 4:
Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan benar-benar binasa dia! 
Tidaklah berguna baginya hartanya dan apa yang dia usahakan. Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak (neraka). 
Dan (begitu pula istrinya, pembawa kayu bakar (penyebar fitnah). 
Di lehernya ada tali dari sabut yang dipintal.

Abu Jahal: sohibnya si Abu Lahab, manusia yang rela binasa daripada mengakui kebenaran tak dipihaknya.

Back to the topic, (curcol sikit tadi :D)
Dalam kehidupan sehari-hari, sering kita dengar orang berbicara dengan nada pesimis (sinis, negatif, ragu-ragu, minder dll) dan sok tahu.
Sikap ini didasari ketidakmauan untuk mencari kejelasan terhadap suatu perkara.
Hal ini bahkan terjadi pada diri kita sendiri. :D
atau ada di antara kita yang suka menghukumi dan menghakimi suatu perkara dengan hanya berdasar pada bukti dan data yang sangat sedikit ( minim).
Baru mendengar kabar dari seseorang, langsung dipercaya, dan sudah berani berkomentar macam-macam.
Sikap-sikap seperti ini biasanya muncul karena kita sering terburu-buru berprasangka terhadap suatu perkara yang belum jelas.
Atau kalaupun sudah jelas perkara tersebut, kita kurang bijaksana dalam menyikapinya,
Yunus 36:
Dan kebanyakan mereka tidak mengikuti kecuali persangkaan saja. Sesungguhnya persangkaan itu tidak sedikitpun berguna untuk mencapai kebenaran. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.

Begitu luas akibat (implikasi) buruk yang ditimbulkan oleh sikap suudzon atau buruk sangka ini.
Orang yang suka suudzon cenderung suka menilai orang lain dengan memperbesar kekurangannya.
Maka dicari-carilah kekurangannya.
Kelebihan yang tampak pada orang lain selalu ditutup-tutupi, atau kalaupun disebut maka hanya sedikit dengan maksud untuk menjatuhkan.

Apalagi kalau sampai suudzon kepada Allah SWT (nauzubillahi min zalik).
Artinya selalu berpransangka yang tidak baik kepada Allah.
Ini ditunjukkan dengan sikap pesimisme, menyerah pada nasib, suka mengeluh dan lain-lain.
Hampir tidak ada celah positif dalam hidupnya.
Ini menimbulkan persepsi diri yang selalu negatif; pesimis, suka mengeluh, suka nyacat, menilai jelek orang lain, suka mencari-cari kesalahan, gengsi dll.
Astaghfirullah hal adzim, jangan sampai kita jadi orang seperti itu.
hehehe, Insya Allah nggak kan? :)


So, bagaimana sikap yang seharusnya?
 
Allah menyebutkan bahwa sebagian dari prasangka adalah dosa. 
Memang benar, kerana pada kenyataannya prasangka itu hampir selalu mengikuti keinginan hawa nafsu. 
Ketika seseorang mendapatkan sesuatu berita negatif (yang belum pasti kebenarannya), maka dengan pantasnya syaitan duduk di sampingnya, menambahkan berita itu dengan beribu macam dugaan dan membisikannya ke dalam hati manusia.
Hendaklah kita segera menepis segala pemikiran, dugaan, prasangka yang terlintas, agar kita tidak terjerumus ke dalam dosa dan segera beristighfar minta ampun kepada Allah.

Selanjutnya Allah pun melarang kita kaum muslimin mencari-cari kesalahan orang lain (apalagi saudara sendiri) dan mengaibkan mereka, hingga Allah memisalkan perbuatan tersebut seperti memakan daging saudara sendiri.
Siapakah yang sudi memakan daging seperti itu ?

Jika kita kebetulan mendengar sesuatu hal tentang saudara kita, yang belum teruji kebenarannya, maka wajiblah bagi kita untuk mendahulukan prasangka baik (husnudzon) sebelum prasangka buruk (su’udzon).
Prasangka baik inilah yang Insya Allah akan menjadikan hubungan persaudaraan (ukhuwah) semakin erat dan melindungi kita dari penyakit hati iri dan dengki terhadap saudara seiman.
Ikatan persaudaraan yang dilandasi oleh iman, yang terlindung dari prasangka buruk dan kedengkian inilah yang akan mampu membangunkan Islam yang tahan menghadapi serangan panas, hujan dan badai.


Amin.
Semoga bermanfaat. (semoga saya gak ada salah pengejaan ya, terutama bahasa Arab ataupun kutipan ayat-ayat suci Allah)
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu.
C U in the next topic :)