Kamis, 11 Juli 2013

Kucing: Penjaga yang Manis, Manja, dan Cute, namun Mematikan

Masyaa Allah, Mata...kucing...itu...biru! (*kalo bayangin kelakuannya seperti apa saat ngomong itu, kayak anak kecil narik-narik baju ibunya sambil nunjuk-nunjuk + mantengin mainan yang dia suka)
Wooow.
* emang biasanya warna mata kucing itu apa?
Sejak kapan suka kucing dan kenapa?
 
Gak tau.
Tapi coba ditelusuri fakta-fakta yang ada:
1. Kucing itu musuh natural cicak.
"Tch, mau lari kemana?"
Alasan yang paling masuk akal, karena aku gak suka cicak dan cenderung membunuh.
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menyuruhnya supaya membunuh semua cecak. 
(HR. Muslim No. Hadist: 4152 Kitab: Salam)
Daripada pertanyaan lain menyeruak, ada aturan lain yang menyebutkan bahwa:
Rasulullah SAW bersabda,
”Barangsiapa membunuh cecak maka pada awal pukulannya baginya ini dan itu satu kebaikan.
Barangsiapa yang membunuhnya dalam pukulan kedua maka baginya ini dan itu satu kebaikan yang berbeda dengan yang pertama.
Jika dia membunuhnya pada pukulan ketiga maka baginya ini dan itu kebaikan yang berbeda dengan yang kedua."

(HR. Muslim, Sunan Abu Daud, dan Jami’ at Tirmidzi dari Abu Hurairah)
ada lagi aturan yang lain,
Aisyah ra (istri Nabi) berkata,
”Aku mendengar bahwa Rasulullah SAW bersabda,
”Barangsiapa yang membunuh cecak maka Allah akan menghapuskan tujuh kesalahan atasnya.”

(HR. Thabrani dalam “al Mu’jam al Ausath”)
masih ada lagi, hehehe,
dari Saibah Maulah al Fakih bin al Mughiroh bahwa dirinya menemui Aisyah dan melihat di rumahnya terdapat sebuah tombak yang tergeletak.
Dia pun bertanya kepada Aisyah,
”Wahai Ibu kaum mukminin apa yang engkau lakukan dengan tombak ini?”
Aisyah menjawab,
”Kami baru saja membunuh cecak-cecak.
Sesungguhnya Nabi SAW pernah memberitahu kami bahwa tatkala Ibrahim as dilemparkan ke dalam api tak satu pun binatang di bumi saat itu kecuali dia akan memadamkannya kecuali cecak yang meniup-niupkan apinya.
Maka Rasulullah saw memerintahkan untuk membunuhnya.”

(HR. Ibnu Majah diriwayatkan didalam “Sunan” nya)
Kitab “az Zawaid” menyebutkan bahwa hadits Aisyah ini shahih dan orang-orangnya bisa dipercaya.

2. Kucing itu tidak najis 
"Praise our Lord"

"Kucing itu tidak najis. Ia binatang yang suka berkeliling di rumah (binatang rumahan),”
(H.R At-Tirmidzi, An-Nasa’i, Abu Dawud, dan Ibnu Majah). 

Diperjelas lagi,
“Ia tidak najis. Ia binatang yang berkeliling.
Aisyah pernah melihat Rasulullah Saw berwudhu dari sisa jilatan kucing.”
(H.R AlBaihaqi, Abd Al-Razzaq, dan Al-Daruquthni).


3.Kelakuannya mirip.
"What?"

Males, manja, dan suka dielus-elus terutama bagian kepala sebelum tidur.
(Scientific proven


Nabi bahkan berpesan untuk menyayangi kucing peliharaan layaknya menyanyangi keluarga sendiri.

Senin, 08 Juli 2013

Menunggu Kematian

I'm waiting for the end to come, wishing I had strength to stand. 
This is not what I had planned, it's out of my control. 
So many things were left unsaid. 

After my dreaming, I woke with this fear.
What am I leaving. when I'm done here?
When my time comes, forget the wrong that I've done. 
don't resent me and when you're feeling empty, keep me in your memory. 
You've learned to hide so well. 

Tiba-tiba aku tersadar, aku akan mati.
Gak perlu sedih, gak perlu takut karena sebagai makhluk Allah, kita pasti mati cepat atau lambat.
Tidak perlu diratapi dan tidak perlu dicegah, karena itu yang aku inginkan.
Aku tidak merasa sedih, frustasi, atau apapun yang biasanya membuat orang ingin mati, tapi lebih karena aku ingin cepat bertemu Tuhanku dan aku merasa bosan berada di sini (dunia).
Dengan wujud yang terlihat ini, aku tidak bisa sendiri dan melakukan apapun dengan bebas tanpa dikomentari atau dijadikan omongan.

Rest aside my present, my past is still echoing like legend.
My tricks is being copied by numerous uncapable fake person.

 * FYI: he was shocked and cried when he found out about that.
Kaget dan langsung nangis, karena teknik itu berbahaya, I was using it for no "no good" reasons, most of it for fun though, but still, no bad intention, apalagi untuk menjebak atau memerangkap manusia (terutama manusia beriman).
Aku tidak memikirkan manusia yang terperangkap oleh setan ataupun yang masuk dalam jebakan mereka.
Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya.
Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.
(Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu.
Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri.
(QS. Al Hadid: 22-23)
Kami tidak kalah, kami membiarkan manusia itu memilih, dan kecenderungannya untuk mengikuti dunia dan terkena tipu daya setan adalah hak mereka memilih tempat yang hangat, eh panas maksudku, tempat yang lebih dikenal dengan nama Neraka Jahannam, hahahaha...kahahahahaha.... eh...Astaghfirullah al-Adzim.

(Naudzubillah)
Dan kalau Kami menghendaki, sesungguhnya Kami tinggikan (derajat)nya dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah, maka perumpamaannya seperti anjing jika kamu menghalaunya diulurkannya lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia mengulurkan lidahnya (juga).
Demikian itulah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami.
Maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berfikir.

(QS. Al-A'raf: 176)
Terus terang,aku tidak tahu sama sekali tentang masa depan,dan aku tidak berputus asa terhadap mereka, namun demikian ketika sudah nampak tanda-tanda kekuasaan setan atas diri mereka, so be it...
Allah mengetahui siapa orang-orang yang munafik. Mereka pada hari itu lebih dekat kepada kekafiran dari pada keimanan. Mereka mengatakan dengan mulutnya apa yang tidak terkandung dalam hatinya.
Dan Allah lebih mengetahui dalam hatinya.
Dan Allah lebih mengetahui apa yang mereka sembunyikan.

(QS. Ali Imran: 167)
kenapa aku tidak berusaha lebih jauh lagi, lebih keras atau bahkan memaksa?
karena aku tidak berhak dan tidak pula berkewajiban untuk memaksa, mianhae~yo. 
Kalau sekiranya Kami turunkan malaikat kepada mereka, dan orang-orang yang telah mati berbicara dengan mereka dan Kami kumpulkan (pula) segala sesuatu ke hadapan mereka, niscaya mereka tidak (juga) akan beriman, kecuali jika Allah menghendaki, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui. 
(QS. Al-An'am:111) 
Eh, malah njelasin...hehehe...
Maaf ya.
Oh iya, kalau ketemu di Akhirat, jangan nunjuk aku apalagi dengan tujuan nyalahin, jangan, karena itu justru akan melipatgandakan hukumanmu.
Oh iya, kalaupun gak ketemu aku, jangan bilang sama Malaikat apalagi sama Allah Subhanahu wa Ta'ala bahwa selama kamu hidup tidak ada yang menyampaikan.
Arachi?

Pesenku:
Don't give up on Us, don't give up in Allah. 
I'm pleading as I'm leaving.