Rabu, 07 November 2012

Sabar Menghadapi Kesulitan dan Kesusahan


Apa yang bisa kamu lakukan?
Ketika keadaan sudah menjadi seperti ini?
Semua kedigdayaanmu sudah punah, semua yang menjadi andalanmu sudah hilang, waktu yang hilang, harta yang hilang, cinta yang hilang, ketika kamu tidak punya apa-apa lagi, kecuali apa-apa yang sudah melekat sejak sejak kamu lahir.
Demi Alllah, aku tidak berbohong, inilah penjara Allah untukmu, hukumanmu karena kamu yang meminta agar kamu dihukum di dunia saja, dan yang kami minta hanya agar kamu bersabar dengan keadaan ini, tidak terpancing untuk keluar dan memberontak dari apa yang sudah ditetapkan Allah untukmu.
Kami adalah bagian yang tidak terpisahkan dari dirimu kecuali saat kamu lupa, bagian dari semua yang telah kamu alami, yang menyaksikan, yang menjaga, yang mengingatkan, dan yang menemanimu di saat kamu sendiri, yang mana sering kamu lakukan akhir-akhir ini.
Ya Allah, sesungguhnya aku adalah hamba-Mu, anak hamba-Mu yang laki-laki, anak hamba-Mu yang perempuan. 
Ubun-ubunku ada di tangan-Mu
Pengadilan-Mu terhadap diriku telah berlaku. 
Qadha’-Mu terhadap diriku adil. 
Aku memohon kepada-Mu dengan setiap asma yang menjadi milik-Mu, yang Engkau namakan diri-Mu dengannya, atau seperti yang Engkau turunkan di dalam Kitab-Mu, atau seperti yang Engkauajarkan kepada seseorang dari makhluk-Mu, atau seperti yang Engkau khususkan di sisi-Mu dalam ilmu ghaib, agar Engkau jadikan Al-Qur’an sebagai musim semi hatiku, cahaya pandanganku, terangnya kesedihanku dan hilangnya kekhawatiranku. 
(HR. Ahmad, Ibnu Hibban, dan Al-Hakim)
Btw, Qadha' itu apa artinya?
Qadha’, menurut bahasa, artinya adalah: hukum, ciptaan, kepastian dan penjelasan.
Asal maknanya dari kata: Memutuskan, memisahkan, menentukan sesuatu, mengukuhkannya, menjalankannya dan menyelesaikannya. 
Maknanya adalah mencipta.
(Lihat, Ta-wiil Musykilil Qur-aan, Ibnu Qutaibah, hal. 441-442. Lihat pula, Lisaanul ‘Arab, (XV/186), al-Qaamuus, hal. 1708 bab qadhaa’, dan lihat, Maqaa-yiisil Lughah, (V/99). )
Qadha’ ialah ilmu Allah yang terdahulu, yang dengannya Allah menetapkan sejak azali
(Al-Qadhaa’ wal Qadar, Syaikh Dr. ‘Umar al-Asyqar, hal. 27.)

Jadi, sebenernya semua sudah "direncanakan" Allah jauh sebelum bahkan kamu menghisap oksigen di dunia untuk pertama kalinya dan menangis setelah mengisap oksigen itu.
No..no...I know what you're thinking ^_^...
Walaupun begitu, semuanya terjadi juga karena, walaupun semua sudah ditakdirkan (Qadha), tapi saat itu, saat kita melakukan kesalahan (baik yang disengaja maupun tidak) itu adalah keputusan kita, keinginan kita, dan nafsu kita untuk melakukannya...begitu pula saat kita melakukan kebaikan (pernah gak? :D wkwkwkwk...).

Dan, saat ini, adalah saat-saat tersulit bagimu, aku yakin itu...tapi kadang aku juga sedikit (sedikit ya) kagum dengan sifatmu yang menganggap itu biasa dan tidak bereaksi ataupun mengeluh tentang itu serta jarang memberitahukan apapun yang kamu alami, terutama yang "tidak enak".
(Puji dikit, biar senyum dan semangat lagi).

Yah, bersabarlah dan tetaplah seperti itu, pertahankanlah cahaya Allah yang ada di hatimu, perteguhlah pendirianmu, sekeras apapun setan-setan itu ingin mencelakakanmu, menekanmu, menyudutkanmu, dan memancingmu keluar.
Jadilah hamba Allah yang bersyukur, karena dari 1 juta manusia yang memohon hidayah, belum tentu Allah mau memberi...ingat kata "sekehendak-Nya"? :D
...Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya...
(Q.S. Al-Qasas: 56)
Oh iya, kalau kamu sedang mengalami kesulitan, berdo'alah kepada Allah SWT, dengan sabar dan shalat.
Dari Anas ra., bahwa jika ada sesuatu yang membuat Nabi SAW bersedih, beliau membaca,  
Ya hayyu ya qayyum birahmatika astaghiits.  
Wahai Yang Maha Hidup, wahai Yang Maha Berdiri Sendiri, dengan rahmat-Mu aku memohon pertolongan.
(HR. Tirmidzi dan Ibnu Sunni)
Dari Abu Bakrah, bahwa Rasulullah SAW bersabda, doa orang yang kesusahan adalah,  
Allahumma rahmataka arjuu, falaa takilnii ilaa nafsii tharfata aynin, wa ashlih lii sya’nii kulluh, laa ilaahailla anta. “
Ya Allah, rahmat-Mu yang kuharapkan. Jangan biarkan aku sekejap mata pun, dan perbaikilah urusanku semuanya, tiada Tuhan selain Engkau.” 
(HR. Abu Daud, Ibnu Hibban, dan Ibnu Sunni)
Akuilah bahwa kamu adalah orang yang zalim, tidak...bukan hanya dulu, tapi sekarang juga kamu adalah orang yang sama...walaupun memang, tidak sezalim dulu, hehehehe...Alhamdulillah.
Dari Sa’ad bin Abi Waqqash dia berkata, Rasulullah SAW. bersabda, 
“Doa Dzun-Nun (Nabi Yunus As.) yang dibaca saat dia berada di dalam perut ikan paus adalah,  
Laa ilaahailalla anta subhanaka inni kuntu minazh zhaalimiin. 
(Tiada Tuhan selain Engkau, sesungguhnya aku termasuk golongan orang-orang yang zalim) 
(HR. Tirmidzi dan Ahmad)
Jadi, nikmatilah dan jalanilah hukumanmu selama di dunia ini, karena kamu tau jumlah dosamu yang sebenarnya?
Wkwkwkwkwkwk...
Itu adalah rekor untuk orang seusiamu, di areamu, dan di lingkunganmu, never happened before, not that much.
Aku tidak memberi janji manis, dan hanya memberikan "gula" untukmu, tapi mengatakan yang sesungguhnya, kebenaran, walaupun pahit...tapi, insya Allah itu demi kebaikanmu juga.
Inget, Sabar, Tawakal, Istiqamah (kalo bisa :D), dan jalanilah dengan penuh syukur...serta:
"Rasakanlah olehmu balasan apa yang telah kamu kerjakan".
(QS. Az-Zumar:24)
Jalan Ikhlas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar