Rabu, 06 April 2011

Ya Allah...Aku Capek...~_~


Menjalani kehidupan yang membosankan, kadang membuatku ingin pergi ke Palestina, Syria, atau daerah konflik lainnya.
Membosankan, karena aku tidak boleh ngapa-ngapain.
Semua hobiku...terlarang...berantem (gak boleh mukul orang duluan = zalim jika dilakukan), membunuh (dilarang membunuh tanpa hak, termasuk semut), pacaran (jauhilah zina T_T), "keluar malam" (gak boleh mengkonsumsi apapun yang memabukkan barang setetes pun), dan tidak boleh cuek (cintailah manusia karena Allah).
Ya Allah...tanpa semua itu...aku benar-benar merasa terkurung.
Astaghfirullah al-Adzim.


Sebenernya, truly speaking, Allah yang menjagaku dari hal-hal itu, meskipun aku menginginkannya.
Contoh:

# Berantem:
Ada suatu ketika seorang bapak-bapak menepis tanganku, ya emang bener sih, tanganku hampir kena mukanya waktu lagi milih mainan, n aku gak ngeliat dia ada di situ :D Astaghfirullah al-Adzim
, tapi emang namanya Krisna, kadang "reflek" lebih dulu daripada otak...
Langsung mau marah dan "bereaksi"...

Tiba-tiba teringat:
Termasuk dosa besar seorang yang mencaci-maki ibu-bapaknya. 
Mereka bertanya, "Bagaimana (mungkin) seorang yang mencaci-maki ayah dan ibunya sendiri?" 
Nabi SAW menjawab, "Dia mencaci-maki ayah orang lain lalu orang itu (membalas) mencaci-maki ayahnya dan dia mencaci-maki ibu orang lain lalu orang lain itupun (membalas) mencaci-maki ibunya. 
(Mutafaq'alaih)

"Ok"
Ok. Aku nurutlah...
Bisa lepas kontrol aku kalau ada yang berlaku seperti itu kepada kedua orang tuaku, dan yang lebih buruknya lagi...jika akulah penyebabnya, Naudzubillah.
So, I let it go, senyum...dan memahami.
Poker face, karena bingung dan bengong sendiri..."siapa yang tadi mencegahku berbuat zalim...Allah? Cepat sekali, aku bahkan tidak sempat melayangkan pukulanku (tipe orang yang "hit first ask later")..."
Kaget...takut...itu pasti Allah...ya itu Allah.

Makin takut, karena sadar betapa dekatnya Allah, betapa kuatnya Allah (dia selalu membanggakan diri bahwa dia yang paling cepat, Astaghfirullah al-Adzim)

 # Membunuh
Ya, hapus pengertian lainnya (anggap saja aku tidak pernah melakukan itu), bahkan membunuh semut pun tidak boleh tanpa hak.

Ketika makanan/minuman favoritku dikerumuni semut, aku berniat membakarnya atau membunuhnya, namun tiba-tiba teringat:
"Nabi Sulaiman saja tidak membunuh semut"
Lalu ada suara,
"Biarkanlah, itu kan rezeki mereka...cuma makanan/minuman ini, kecil bagimu besar bagi mereka...apakah kamu akan menjadi orang yang bakhil/kikir?"
Tertegun, kaget, takut, kalaulah ada orang lewat melihat wajah dan ekspresiku saat itu tentulah mereka kaget melihatku dalam keadaan ketakutan, pucat, dan terdiam (rare).
"Bagaimana bisa...? Berarti aku harus baik ke semua ciptaan Allah? bukan hanya manusia...bahkan semut...? Masyaa Allah, matilah aku, ternyata aku adalah manusia yang kikir, Ya Allah...sebelum hari ini, betapa banyak semut yang telah kubunuh, Astaghfirullah al-Adzim."
#Pacaran
Aku tidak berani lagi karena aku takut kepada Allah.
Takut kepada peringatan Allah dan Rasul-Nya:

Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.
(QS. Al-Isra':32)
Mungkin aku gak akan menikah di dunia, karena terlalu takut kepada "kesalahan" dan/atau "ke-alpa-an"ku.
Naudzubillah.
Bagaimana mungkin aku akan menikahi wanita yang tidak kukenal (pacarin maksudnya -_- aih...kris...kris...), seperti "beli kucing dalam karung" kan...?
Pacaran...takut zina (Naudzubillah), tapi...gak pacaran, macem mana aku bisa nikah.
Yah, urusan itu, serahkan saja pada Allah, kalaupun akhirnya aku tidak menikah ya, aku insya Allah gpp (gak apa-apa).
"Hanya kepada-Nya aku berserah diri...Ya Allah, peliharalah aku."



# "Keluar Malam"
Otomatis tidak boleh, (kecuali laper atau keperluan yang tidak dilarang Allah), karena...
dah pasti ada minuman memabukkan dsb.
Out of question...un-negotiable (gak bisa ditawar walau mau ngemis-ngemis sama Allah).

Contoh:
Pernah diajakin temennya (setelah taubat), n "ngangguk" lalu pas mau siap-siap...
*semangat banget"...it's time to have fun (pikirnya, sekali-sekali kan boleh, hehehe).
Tiba-tiba...jatuh...tangannya ketusuk sesuatu, sakit (banget...T_T...sukurin), tapi sadar...n senyum (ketawa)...tau bahwa dia "dilarang" dan itu "tidak boleh" dari Allah.
Langsung ngebatalin.

Alhamdulillah.
Allah gak segitu kerasnya sama dia, Allah memberinya speaker canggih, ---J*L Creat*re III---.
Bentuknya unik, kayak UFO n suaranya mantabb (sengaja b-nya dua, karena bagus ^.^)
Alhamdulillah, dia seneng banget. ☆*:.。. o(≧▽≦)o .。.:*☆
Yah, sudah bisa ditebak apa yang dia lakukan dengan speaker itu, untungnya dia gak jadi mengubah kamarnya dengan membeli laser segala :D
* bisa dimarahi Allah habis-habisan karena boros, Naudzubillah...hahaha.
 

#Cuek
Aslinya, gak peduli sama orang lain, mau orang masuk Neraka ya terserah, "lebih bagus, sepi Surga...lebih nyaman..." .
Tapi diingatkan:

Berantaslah kejahilan kamu dengan cara membuang sikap masa bodohmu (ketidakpedulian) yang selama ini menyelimuti dirimu. 
Itulah sifat orang-orang yang arif lagi bijaksana, menjadi rahmat bagi semuanya.
---itu sebenernya pesen Nabi Khidir ke Nabi Musa, sebelum pergi...---
Belum lagi tuntunan Rasulullah SAW melalui wasiatnya:

Sesungguhnya jika Allah Ta'ala menghendaki kebaikan bagi seorang hamba maka dia dikaryakan-Nya
Para sahabat lalu bertanya tentang sabda Nabi SAW tersebut, "Bagaimana dikaryakannya itu, ya Rasulullah?" 
Nabi SAW menjawab, "Diberi-Nya taufiq untuk beramal saleh sebelum wafatnya." 
(Mashabih Assunnah)
Plus:
Seseorang tidak akan pernah mendapatkan manisnya iman sehingga ia mencintai seseorang, tidak mencintainya kecuali karena Allah
sehingga ia dilemparkan ke dalam api lebih ia sukai daripada kembali kepada kekufuran setelah Allah selamatkan darinya;
dan sehingga Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai daripada selainnya.
(HR. Imam Al Bukhari)
Repot...ya, tapi itu perintah Allah dan tuntunan Rasul-Nya, dan semua "penyampai pesan"-Nya.
Aku selalu dimanjakan Allah, apa yang bisa aku lakukan untuk-Nya?
Subhan Allah, Engkau membuatku merasa tidak akan mampu membalas kebaikan-Mu Ya Allah.
Ok, aku semangat lagi. (gak jadi capek, Muahahahaha :D)
.
"Hanya kepada Allah, aku mengabdikan diri, tidak ada tuhan selain Allah. Aku tunduk kepada Allah Tuhan Seluruh Alam. Maha Suci Allah"
La Haula Walaa Quwwataa Illa Billah.
Laa Ilaha Illa Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar