Rabu, 18 Juli 2012

Safar

Safar adalah bagian dari adzab (siksa). 
Ketika safar salah seorang dari kalian akan sulit makan, minum dan tidur.
Jika urusannya telah selesai, bersegeralah kembali kepada keluarganya.”
(HR. Bukhari no. 1804 dan Muslim no. 1927).

Disebutkan bahwa seorang musafir akan sulit makan, minum dan tidur.
Tiga hal ini adalah tiga rukun kehidupan di mana ketika safar akan terasa sulit dan capek dan inilah siksa yang dirasakan.
(Syarh Al Bukhari, Ibnu Batthol)

Al Khottobi berdalil bahwa untuk menyiksa orang yang telah berbuat zina adalah mengasingkan dirinya, artinya memerintahkan dia pergi jauh dan ini tentu bagian dari siksa.
Sebagaimana safar adalah bagian dari siksa (adzab).
(Fathul Bari, Ibnu Hajar)

“Karena safar akan meninggalkan segala yang dicintai.”
(Fathul Bari, Ibnu Hajar)

Mahasuci Allah yang telah menundukkan untuk kami kendaraan ini, padahal kami sebelumnya tidak mempunyai kemampuan untuk melakukannya, dan sesungguhnya hanya kepada Rabb kami, kami akan kembali.
Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kepada-Mu kebaikan, taqwa dan amal yang Engkau ridhai dalam perjalanan kami ini.
Ya Allah mudahkanlah perjalanan kami ini, dekatkanlah bagi kami jarak yang jauh.
Ya Allah, Engkau adalah rekan dalam perjalanan dan pengganti di tengah keluarga. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kesukaran perjalanan, tempat kembali yang menyedihkan, dan pemandangan yang buruk pada harta dan keluarga.
(HR. Muslim no. 1342)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar