Sabtu, 11 Agustus 2012

The Bystander: Tugas Sebagai Hamba Allah

Bismillah ir Rahmaan ir-Rahiim,
Aku tidak bingung, tapi aku merasa kasihan, karena aku melihat sesuatu yang salah...tapi aku sudah memperingatkan dan tidak bisa bicara tentang yang sesungguhnya karena itu rahasia, dan akan malah dikira dan/atau menjadi fitnah.
Jadi, aku diam...and...like usual....walks away in silence.
Karena tidak ada peraturan selain aturan Allah, yang mengikatku untuk "stay", aku bebas kemana saja, aku bebas melihat apa yang ingin kulihat, tanpa ikut terjun ke dalam "jebakan betmen" wkwkwkw...
(gitu aku menganalogikan jebakan Iblis n setan…anu...kamu...bukanlah "jebakan betmen" karena kamu sedang berada di dalamnya, aku hanya mencoba menarik tanganmu, aku bisa terjebak disana juga kalau aku menurutimu, Naudzubillah)
Pola kehancuran seperti ini sudah sering kulihat, n gak lama lagi manusia itu bakal "lost hope", blaming me, blaming my God, Astaghfirullah al-Adzim.
Padahal kami sudah memperingatkan, bahkan aku "interfere" langsung...menyempatkan waktuku meninggalkan kemalasanku untuk melakukan itu, kalo dia sadar kenapa tiba-tiba aku muncul (pertanyaannya sendiri).
"Berjihadlah kalian menghadapi kaum musyrikin (kafirin) dengan harta, jiwa dan lisan kalian" 
(HSR Abu Daud dan lainnya)
Zabur 106:
39Thus were they defiled with their works,
And prostituted themselves in their deeds.
42Their enemies also oppressed them.
They were brought into subjection under their hand.
43Many times he delivered them,
But they were rebellious in their counsel,
And were brought low in their iniquity.
44Nevertheless he regarded their distress,
When he heard their cry.
45He remembered for them his covenant,
And relented according to the multitude of his loving kindnesses.

 * 2 Korintus 11:14
Hal itu tidak usah mengherankan, sebab Iblis pun menyamar sebagai malaikat Terang.

* Efesus 6:11
Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis;

Semua itu tampak jelas maksud dan maknanya.
Hah, kalian mempertanyakan kenapa aku mengambil ayat Allah dari Zabur, Taurat, dan Injil juga selain Al-Qur'an?
“Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma’il, Ishaq, Ya’kub dan anak cucunya, dan apa yang telah diberikan kepada Musa dan ‘Isa serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dan Rabbnya. 
Kami tidak membeda-bedakan seorang pun di antara mereka dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya”. 
(Al-Baqarah: 136).
Ya, aku mempelajari semuanya, Alhamdulillah, aku mempelajari semua perintah Allah dalam semua kitab-kitab Allah yang aku ketahui, mempelajari segala tipu daya Iblis dan setan, serta seluruh keturunan dan pengikutnya, ketika aku menyadari semua itu...
Aku kaget dan merasa putus asa, sebelum Allah menegurku:
“Katakanlah, Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah, Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
(QS. Az-Zumar:53)
Dengan mengetahui, berarti ada beban dan tanggung jawab, serta sebagai karunia dan rahmat Allah untuk menyelamatkan diriku sendiri, minimal.
Melihat, mengamati, memahami, bagaimana manusia bisa masuk surga atau neraka, yang merupakan kehendak Allah sekaligus pilihan mereka sendiri...tugasku hanyalah memperingatkan.
Dulu aku suka sedih, tapi sekarang Alhamdulillah nggak lagi, karena Allah meneguhkanku, menguatkan hatiku, memahamkanku akan "system".
"....Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih..."
(QS. Fussilat:30)

"Tidaklah seseorang ditimpa suatu kegundahan maupun kesedihan lalu dia berdo'a:
"Ya Allah, sesungguhnya saya adalah hamba-Mu, putra hamba laki-laki-Mu, putra hamba perempuan-Mu, ubun-ubunku ada di Tangan-Mu, telah berlalu padaku hukum-Mu, adil ketentuan-Mu untukku.
Saya meminta kepada-Mu dengan seluruh Nama yang Engkau miliki, yang Engkau menamakannya untuk Diri-Mu atau yang Engkau ajarkan kepada seseorang dari makhluk-Mu atau yang Engkau turunkan dalam kitab-Mu atau yang Engkau simpan dalam ilmu ghaib yang ada di sisi-Mu.
Jadikanlah Al-Qur`an sebagai musim semi (penyejuk) hatiku dan cahaya dadaku, pengusir kesedihanku serta penghilang kegundahanku."
kecuali akan Allah hilangkan kegundahan dan kesedihannya dan akan diganti dengan diberikan jalan keluar dan kegembiraan."
Tiba-tiba ada yang bertanya: "Ya Rasulullah, tidakkah kami ajarkan do'a ini (kepada orang lain)? Maka Rasulullah menjawab: "Bahkan selayaknya bagi siapa saja yang mendengarnya agar mengajarkannya (kepada yang lain)."
(HR. Ahmad no.3712 dari 'Abdullah bin Mas'ud ra, dishahihkan Asy-Syaikh Al-Albaniy)

"Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari gundah gulana, sedih, lemah, malas, kikir, penakut, terlilit hutang dan dari tekanan/penindasan orang lain."
(HR. Al-Bukhari 7/158 dari Anas ra)
 Aku terbiasa menangis (setelah aku mengetahui "system"), karena aku melihat kebodohanku dan kebodohan manusia pada umumnya, Astaghfirullah al-Adzim, sampai aku memutuskan untuk tidak akan menolong manusia lagi karena akan menyakiti diriku sendiri dalam prosesnya dan ada kemungkinan aku terseret ke dalam kubangan mereka...Naudzubillah.
Sampai Allah mengingatkanku, (yang intinya)
"Kamu dahulu adalah termasuk orang zalim yang suka melampaui batas dan berbuat kerusakan, sebelum Kami menyelamatkanmu, apakah kamu akan berdiam diri?
Sesungguhnya kebaikan-kebaikan itu bisa menghapus kejahatan-kejahatanmu dulu, jika Allah menghendaki.
Sudah sepantasnya kamu bersyukur kepada Tuhanmu, Maha Suci Allah, tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Dia, Dialah Allah."
(Rangkuman dari berbagai perintah Allah yang kulihat, kudengar, dan kupahami...sebenernya banyak lagi, tapi jika seluruh air di lautan menjadi tinta pun, tidak akan cukup untuk menggambarkan kebesaran Allah)
  ∑(O_O) <---- shocked, nearly crushed his heart, he thought
"Sesungguhnya kematian itu lebih baik daripada kemurkaan Allah, gemetaran seluruh sel ditubuhku, semua akal dan logikaku merangkum semua kejadian begitu cepat, setiap kepingan jiwaku berhamburan ketakutan mau lari entah kemana, karena Dialah tempat kembaliku...Laa ilaha illa Allah."
Jadi, sejak itu aku bergerak...hehehe...gila apa, dah diperingatkan masih bersikeras, Naudzubillah, aku ingin kembali kepada Allah dengan keadaan yang baik yang Rabb-ku itu tersenyum kepadaku dan aku pun tersenyum kepada-Nya.

Tapi, jalanku tidak mudah (selalu dimudahkan Allah tapi...hehehe...Alhamdulillah), karena tentulah Iblis dan seluruh anak buahnya pasti akan menghalang-halangiku.
Bahkan terhadap nasib seorang manusia yang ingin kulindungi,
“Akan datang pada manusia tahun-tahun yang menipu; di dalamnya pendusta dibenarkan, orang jujur didustakan; orang yang penipu dipercaya, dan orang yang amanah dianggap pengkhianat, serta ruwaibidhoh ikut berbicara”. 
Ada yang bertanya, “Apa itu ruwaibidhoh (orang lemah)?” 
Beliau bersabda, “Dia adalah seorang hina (dungu) berkomentar tentang urusan umum”. 
[HR. Ibnu Majah dalam Kitab Al-Fitan (4036). Hadits ini di-shahih-kan oleh Syaikh Al-Albaniy dalam Ash-Shohihah (no.1887)]

“Janganlah sekali-kali kamu terperdaya oleh kebebasan orang-orang kafir bergerak di dalam negeri. 
Itu hanyalah kesenangan sementara, kemudian tempat tinggal mereka ialah jahannam; 
dan Jahannam itu adalah tempat yang seburuk-buruknya”. 
(QS. Ali Imraan: 196-197).
 Ya, itu tadi...itu pilihan manusia, aku tidak bisa memaksa mereka.  (─‿‿─)
karena hidayah itu milik Allah, Dia memberikannya kepada siapapun yang Dia kehendaki dan menahannya dari siapapun yang Dia kehendaki pula.
Yang penting aku sudah berusaha, (Yah, Dia seneng kalo aku bergerak dan mengajariku tentang sebab-akibat, Subhan Allah).
Aku minta maaf, aku tidak bisa menangis ataupun menunjukkan kesedihanku, karena hanya Allah tempatku mengadu.
Lagian apapun pilihan manusia, aku seneng-seneng aja, mereka mau selamat dan mendengarkan apa yang kusampaikan, Alhamdulillah, mereka mau kafir (meragukan dan/atau tidak percaya) pun terserah juga, Naudzubillah, berarti aku ada tontonan, melihat kehancuran itu salah satu pelajaran juga,
"Berjalanlah kamu (di muka) bumi, lalu perhatikanlah bagaimana akibat orang-orang yang berdosa. Dan janganlah kamu berduka cita terhadap mereka, dan janganlah (dadamu) merasa sempit terhadap apa yang mereka tipudayakan".
(QS. An-Naml:69-70)

"Maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang diberi peringatan itu."
(QS. As-Saffat:73)

"Maka Kami binasakan mereka maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan itu."
(QS. Az-Zukhruf:25)
N then, I am watching (setelah menyampaikan apa yang harus aku sampaikan).
Aku sering menyampaikan peringatan itu dengan senyum  (yang mana malah sering dituduh main-main) hehehe, Astaghfirullah al-Adzim, padahal itu adalah wajah yang sangat friendly bagi manusia (smile), mereka akan ketakutan kalau melihat ekspresiku dikala aku berhadapan dengan Iblis dan/atau anak buah-anak buah iblis yang terkutuk, Naudzubillah.
 Yeah, whatever it is, I am merely an Allah's servants, whether you believe me or not is completely up to you.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar