Jumat, 10 Agustus 2012

The Bystander: Haruskah Aku Menikah

"Kapan kamu menikah Kris?"
Ya, memang itu pertanyaan semua orang...yang semakin sering akhir-akhir ini.
Baik dari yang mengenalku, maupun yang tidak mengenalku,
Baik dari yang kukenal, maupun yang tidak kukenal,
Baik dari yang baru bertemu, maupun yang sudah lama tidak bertemu.
Pertanyaan yang membuatku takut, sebegitu jauhkah aku dari rahmat Allah jika aku tidak menikah dengan berbagai alasan yang mungkin benar mungkin juga hanya alasan yang kubuat-buat.
dan pertanyaanku "haruskah?"
Karena yang kuinginkan, hanya bersama Allah, setiap hari, setiap waktu.
Gak tau kenapa, aku merasa lebih nyaman aja, aku gak merasa perlu melakukan hal yang umum dilakukan manusia sekarang, seperti nonton bareng, makan bareng, jalan bareng, semuanya mereka lakukan serba bareng.
Ajakannya biasanya,
" Kris, kamu ada acara sore ini, dah nonton XOXOXO belum, nonton bareng yuk."
atau
"Kris, kamu nanti nanti makan dimana, makan bareng yuk..."
atau
" mmm, Krisna, mmm...temenin aku ke XOXOXO mau gak?"
(gw lebih seneng nama gw, biasanya sih mereka pake Mas atau Kak)

θ\(;¬_¬)
ntah apa tujuannya (walaupun akhirnya biasanya mau, karena ingin tau)...kalo aku sih, aku gak bakal mau (pacaran apalagi nikah) sama cewek model kayak gini nih, karena:

-   Lah, iya kalo dia ngomong gini ke aku doank, kalo ke semua cowok? selain aku? bahkan ke abang gorengan depan rumah?? atau ke orang lewat gak sengaja???
Kacau gan, Naudzubillah.

-   Biasanya gak jelas nih, suka tapi ragu, capeek... ( -。-) * fiuhh...
mereka (bukan cuma satu <--- dah sering kejadian) biasanya suka, n bukannya ngomong jujur, eh... malah main hide n seek (itu lho, kejarlah daku kau kutangkap),
dan karena pada dasarnya aku adalah pemalas (motto: Keadilan Sang Pemalas) otomatis gak tertarik untuk melakukan pengejaran dengan putaran setan kayak gitu, n menghilang gitu aja.

Nah, sampe sini nih...mulailah segala macem rumor gak jelas yang menyesatkan bersifat fitnah dan jadi sumber utama ghibah:
1. Krisna itu suka mainin orang.
2. Krisna itu habis manis sepatu dibuang, *hah, ngapain gw ngunyah sepatu ((((;゜Д゜))) OI??!
Eh, anu...maksudnya habis manis sepah dibuang.
3. Krisna itu orangnya gak pernah serius.

So, bagaimana itu bisa terjadi Saudara-Saudari Sebangsa dan Setanah Air???
Sometimes it hurts
Dan apa pembelaan diriku: Diam...yup diam.
* Nah terus ngapain lu nulis ini ((;-_-)ノ kalo cuma mau diem aja
K: ya, cuma iseng aja...tapi nggak kok, insya Allah aku tulis disini "penjelasan" terhadap permasalahan tersebut di atas....hehehe.

So...so...
1. Krisna suka mainin orang.
Bentar...kalo gw jawab "gak juga" berarti iya...
kalo gw jawab "nggak" berarti gw bohong (Naudzubillah)
kalo gw jawab "iya" berarti semuanya gw mainin?
Hehehe...tuduhan yang paling sulit dijawab...tapi insya Allah gw jawab:

Gini...gw kadang bereaksi terhadap apapun, Alhamdulillah diberi Allah reflek dan awareness yang tinggi, jadi...(horror sound effect)...gw hanya bereaksi dalam hal ini hati orang dan perasaan orang ya :)
Oh, intinya begitu ada keragu-raguan terhadap gw, saat itulah gw biasanya mulai "bereaksi".
Simple kan?
* Lho, itu kan hak kami untuk meragukan kesungguhanmu
? (suara orang-orang yang "merasa" dipermainkan)
K: anu, budhe-budhe, sabar...santai...gini...bisa saja kalian melakukan itu (ragu) kepada laki-laki lain,
Tapi aku...pernahkah kalian melihat aku bertingkah seperti "laki-laki murahan" (kanan kiri OK)?
Aku tidak pernah bertingkah seperti itu karena "ada Yang Selalu Melihatku", apa kata-Nya nanti kalau aku bertingkah seperti itu?
Malu aku kepada Allah yang selalu melihatku, bahkan ketika aku sendirian di kamar hotel nari-nari ala shinchan...naked! (Astaghfirullah al-Adzim)

Jadi, itu salah mereka sendiri yang meragukan, ya emang pada dasarnya aku juga gak pernah ingin terikat memang (cuma nanggepin, iseng-iseng berhadiah, siapa tau dapet perhiasan dunia yang terbaik insya Allah), tapi...(horror sound effect lagi)...justru saat mereka percaya...dan berserah diri sepenuhnya, maka aku 'automaticly' bonded.
(Wa Allahu 'alam bishawab)
Mungkin, karena aku tidak mau mengkhianati amanah, mungkin karena aku takut membuatnya menangis, mungkin karena aku...hanya Allah yang tau kenapa.

2. Krisna, habis manis sepah dibuang.

Ini, juga sama..."gak juga"...
* (一。一;;)aih (mulai geram), kalo cuma gitu jawabannya, tukang bakso pake formalin juga bisa jawab gitu...aih...auh...

OK, ok...
Gini, kita semua mencari yang terbaik kan?
Begitu juga aku, apakah aku tidak mempunyai hak untuk itu? Salah gw, salah temen-temen gw?? Gak waras lo!
* Bang, bang, inget...inget..sadar.

Hehehe, (akhirnya sadar).
Dalam mencari yang terbaik, aku hanya melihat hati.
Ya...hati.
Jadi, aku hanya akan menguji keimanannya (sumber utama keimanan itu adalah hati), yang terdiri dari:
Kejujuran, Kesetiaan, Ketidak-matre-an, Kesederhanaan, Ketulusan.
- Kejujuran
Saya akan bertanya tentang semua hal, biasanya yang tidak biasa...bohong = out.
(gpp sebenernya jawab dengan jujur, apa aja, bagiku yang penting jujur, karena itu adalah modal utama keimanan)

- Kesetiaan
Saya akan menghilang sebentar, bisa mandiri gak...kalo ternyata malah...(yah taulah)...out.

- Ketidak-matre-an.
Allah saksiku, sesungguhnya uang adalah senjata Iblis yang utama untuk menyesatkan manusia.
Lalu gimana cara mengujinya:
K: "ah, kalau aku kasih tau semua, gak seru dunk" ~(>_<。)\ * sulking
* ok, satu aja.

Ok. Gini, aku akan membeli satu hal yang paling tidak berguna (mainan biasanya) dan melihat bagaimana reaksinya.
+ ntah dia ikut senang (seneng karena aku seneng)
atau
- marah (lebih baik di tabung atau mbeliin dia hadiah) /(;-_-) <--- mulai berpikir untuk "kabur"

- Kesederhanaan
Kukira semua orang tau ini, gak usah dijelasin ya.
Aku gak suka keramaian,
gak suka ketinggian (baik secara harfiah maupun status sosial,
kalo terlalu outstanding malah jadi target.
Demen ke mall ...out.

- Ketulusan
Apa yang dia sukai dari aku?
Apakah segala yang bersifat duniawi yang melekat pada diriku (dari Allah)?
ataukah aku.
Ya, aku.

Jadi, satu tes gagal saja, aku biasanya akan "kabur", terlalu kasar ya...emmm, perlahan aku akan pergi sampai dia tidak menyadari bahwa aku sudah tidak ada.
Karena, jika aku menikah, dan sepertinya itu harus...cepat atau lambat.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam pernah melarang Utsman bin Mazh'un untuk membujang selamanya, karena semata-mata hendak melakukan ibadah kepada Allah.
Andaikan beliau mengizinkannya, tentulah kami sudah mengebiri diri kami sendiri.
(HR. Muslim, No. 2488, HR. Bukhari No.4685, HR. Ahmad No.1432, HR. Tirmidzi No.1003, HR. Nasai No.3160, HR. Darimi No.2073)

"Tidak (ada) hidup membujang dalam Islam."
(HR. Abu Daud No.1469)
Aku maunya sampe kapanpun pernikahan itu menyatukan kami di bawah naungan Allah.
Karena itu, harus sempurna menurutku.
Yah, tapi aku tidak boleh berkeras hati, semua akan terjadi sesuai kehendak Allah, dan sesuai pilihan-Nya.

3. Krisna itu orangnya gak pernah serius.
What do you see?

Why so serious?
Hehehe, gak sepenuhnya benar, kadang ketika aku (Astaghfirullah al-Adzim) lupa sama Tuhanku, aku serius.
Tapi ketika, aku tersadar bahwa Tuhanku ada dan melihatku, aku tersenyum kepada-Nya dan senang dengan keberadaan-Nya...bahkan disaat tersulit atau di saat-saat yang membutuhkan tampang seriusku, misalnya: meeting (rapat), temen atau kerabat atau orang lain lagi cerita sedih, atau lagi ada yang marah.

Yah, Alhamdulillah, Dia menganugerahkan ketenangan seperti itu kepadaku, sehingga aku tidak perlu "serius".
K: Pernah lihat orang ke masjid dengan muka mengkerut? Pernah lihat orang pulang kantor dengan tampang lemes gak bersemangat? Pernah lihat orang kerja sambil masang tampang tukang ban lagi mbongkar ban mobil truk gede?
Sering kan, hehehe...Naudzubillah.

Sekian penjelasan saya, terima kasih karena sudah mempertanyakan, menyimak, dan mencoba memahami.
Saya tau saya bukanlah Pangeran Minyak dari Dubai.
Saya tau saya bukanlah Pangeran Kerajaan Brunei.
Tapi, saya kan berhak memilih yang terbaik bagi saya.

Makanya, saya sarankan, in my humble opinion, lebih baik kamu memilih orang lain untukmu, karena mereka mungkin hanya akan melihat kecantikanmu, kekayaanmu, dan/atau kepintaranmu, kehormatanmu, dengan mengesampingkan keselamatanmu dan keselamatan diri mereka sendiri.

Saya?
Saya lebih menyukai bersama Allah, karena yang saya butuhkan hanya Allah.
Kalau Dia berkehendak memberi saya pendamping yang sempurna dari-Nya, khusus untuk saya, insya Allah saya akan mematuhi kehendak-Nya itu.
* patuh pa seneng? hehehe

Ya senenglah, patuh juga seneng juga, dan bersyukur banget, insya Allah.

Ok, sampe sini dulu ya.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu.
Amin.

PS (for someone, yang mengawasiku dan memata-matai hampir semua hal tentang aku):
anu...tante, kalo lu baca ini...mendingan hentikan semua aktivitas "gerilya"mu.
I knew n fully aware of it, I found it a little bit annoying.
Percuma kiranya kalau kamu tidak memiliki keberanian untuk bicara, mengutarakan isi hatimu, dan berlari kesana kemari tak tentu arah untuk menghilangkan perasaan hatimu yang sesungguhnya.
Hentikanlah, karena itu akan menghancurkan dirimu sendiri, membinasakan dirimu sendiri.(Naudzubillah).
Bertaubatlah kepada Allah.
Demi Allah, aku tidak mau melihatmu menganiaya dirimu sendiri.

Oh, iya, mengenai pertanyaanmu: "Sudah berapa orang yang kamu jerumuskan?"
K: tidak ada satupun, aku tidak pernah menjerumuskan mereka, mereka melakukan apa yang sedang kamu lakukan sekarang, dan aku membiarkannya saja, ya..aku membiarkan mereka masuk ke lubang biawak/buaya, dan yang kudengar hanya rintihan serta penyesalan (gak bereaksi - The Bystander).

* Anu, 1 lagi:
Aku tau kamu ngerasa: "kalau aku ngomong, kamu akan ketawa ngakak dan ngeledek aku, aku akan kamu perlakukan sebagai wanita murahan, dsb...dsb.".

K: (一。一;;)do as you wish then

I will be right here waiting in silence, sampai ketetapan Allah yang lain insya Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar